Semarang, ANTARA JATENG - Pemerintah Wonogiri terus meningkatkan potensi masing-masing Kampung KB salah satunya dengan akan menggelar lomba antarkampung KB pada tahun 2018.
"Tahun depan, kita akan menggelar lomba antarkampung KB sehingga mereka bisa saling beradu potensi masing-masing," kata Kasi Pemberdayaan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Wonogiri Widjijatmo.
Widji bersyukur dengan pembentukan Kampung KB yang sudah dimulai sejak tahun 2016, terus menunjukkan hasil yang positif baik secara fisik maupun nonfisik.
"Jika dulunya miskin, sekarang mereka (daerah yang sudah dicanangkan sebagai Kampung KB, red.) sudah sejajar dengan daerah-daerah yang lain. Mereka sudah sejahtera," katanya.
Ia mencontohkan banyak dari warga di Kampung KB yang sebelumnya pengangguran, setelah mengikuti sejumlah pelatihan, sudah bekerja.
"Ada yang bekerja membuat kue, kripik, kerajinan, dan mereka difasilitasi untuk mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sehingga pasarnya menjadi luas bisa ke mal dan online. Ada yang dulu hanya memproduksi 10 kilogram, setelah mengikuti pelatihan dan mendapatkan PIRT, produksinya kualahan order," katanya.
Untuk pengembangan di tahun 2018, tambah Widjijatmo, selain meningkatkan potensi masing-masing Kampung KB, juga mengoptimalkan seluruh kegiatan yang sudah berjalan.
"Tahun depan, kita akan menggelar lomba antarkampung KB sehingga mereka bisa saling beradu potensi masing-masing," kata Kasi Pemberdayaan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Wonogiri Widjijatmo.
Widji bersyukur dengan pembentukan Kampung KB yang sudah dimulai sejak tahun 2016, terus menunjukkan hasil yang positif baik secara fisik maupun nonfisik.
"Jika dulunya miskin, sekarang mereka (daerah yang sudah dicanangkan sebagai Kampung KB, red.) sudah sejajar dengan daerah-daerah yang lain. Mereka sudah sejahtera," katanya.
Ia mencontohkan banyak dari warga di Kampung KB yang sebelumnya pengangguran, setelah mengikuti sejumlah pelatihan, sudah bekerja.
"Ada yang bekerja membuat kue, kripik, kerajinan, dan mereka difasilitasi untuk mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sehingga pasarnya menjadi luas bisa ke mal dan online. Ada yang dulu hanya memproduksi 10 kilogram, setelah mengikuti pelatihan dan mendapatkan PIRT, produksinya kualahan order," katanya.
Untuk pengembangan di tahun 2018, tambah Widjijatmo, selain meningkatkan potensi masing-masing Kampung KB, juga mengoptimalkan seluruh kegiatan yang sudah berjalan.