Temanggung, ANTARA JATENG - Permintaan elpiji ukuran tiga kilogram di Kebupaten Temanggung, Jawa Tengah, memasuki musim hujan meningkat, kata Sekretaris Tim Pengawasan Tata Niaga  Elpiji Tiga Kilogram dan BBM jenis tertentu Pemkab Temanggung, Arief Mujiono.

"Pada musim hujan ini pengguna elpiji tiga kilogram meningkat, karena sebagian warga yang biasa menggunakan kayu bakar beralih ke gas," katanya di Temanggung, Selasa.

Mereka beralih menggunakan  elpiji karena sulit mencari kayu bakar kering, karena hampir setiap hari hujan.

Ia menuturkan kondisi tersebut mengakibatkan di beberapa daerah tertentu kekurangan bahan bakar bersubsidi tersebut, karena pasokan tetap sedangkan permintaan meningkat.

Menurut dia kelangkaan  elpiji ukuran tiga kilogram tidak terjadi di seluruh wilayah Temanggung, hanya di beberapa titik saja.

Ia menyebutkan daerah paling parah yang mengalami kesulitan mendapatkan  elpiji tiga kilogram, yakni di Parakan dan Kledung.

"Memang persebarannya saat ini tidak merata, ada salah satu daerah kekurangan, tetapi di daerah lain tidak ada masalah, hanya daerah-daerah tertentu saja," katanya.

Ia menuturkan sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan dalam waktu dekat akan melakukan langkah-langkah tepat dari untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut.

"Kalau memungkinkan kami akan melakukan operasi pasar gas elpiji ukuran tiga kilogram di daerah-daerah yang kekurangan bahan bakar bersubsidi itu," katanya.

Ia mengatakan kuota elpiji ukuran tiga kilogram bulan November 2017 masih sama seperti bulan Oktober 2017 sebanyak 551.200 tabung atau sekitar 21.000 tabung per hari.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2024