Grobogan, ANTARA JATENG - Puluhan rumah warga di Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terendam banjir akibat tanggul saluran irigasi jebol karena tingginya debit air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Agus Sulaksono ketika dihubungi via telepon dari Kudus, Jumat, mengungkapkan tanggul yang jebol merupakan saluran irigasi namun karena tingginya debit air yang harus ditampung mengakibatkan tanggul saluran irigasi di Desa Ploso Kecamatan Tawangharjo jebol sepanjang lima meteran.

Jebolnya tanggul saluran irigasi tersebut diperkirakan terjadi pada Jumat (17/11) pukul 05.00 WIB.

Selain karena faktor debit air yang besar, pada saat bersamaan air yang seharusnya dibuang ke Sungai Lusi juga tidak lancar, menyusul tingginya debit air di Sungai Lusi, sehingga air yang dibuang dari saluran irigasi mengalir lambat.

Jika debit air di Sungai Lusi bisa berkurang, dia memastikan genangan banjir yang menggenangi Desa Mayahan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan bisa berkurang.

Akibat kejadian tersebut, puluhan rumah warga Desa Mayahan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

"Untuk sementara, tidak ada warga yang mengungsi karena mereka lebih memilih bertahan di rumah," ujarnya.

Ia mengingatkan jika ada tanda-tanda debit air meningkat, warga diminta untuk waspada.

Apalagi, lanjut dia, hingga saat ini di wilayah setempat masih turun hujan meskipun dengan intensitas yang kecil.

Sementara itu, BPBD Grobogan bersama TNI dan Polisi membuat posko untuk membantu warga yang terkena dampak banjir.

Selain itu, BPBD Grobogan juga menyiapkan kawat bronjong serta 500 karung plastik serta dari Dinas Pengairan sebanyak 1.000 karung untuk perbaikan sementara tanggul yang rusak.

Ia mengatakan perbaikan tanggul hanya bisa dilakukan ketika air sudah surut.

Banjir yang terjadi di Desa Mayahan juga mengakibatkan salah satu sekolah dasar di desa setempat ikut terkena dampak, sehingga siswanya harus diliburkan sambil menunggu genangan banjir surut.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024