Temanggung, ANTARA JATENG - Kawasan minapadi di Desa Soropadan, Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, seluas 50 hektare ditargetkan dapat menghasilkan 100 ton ikan nila.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Temanggung Muhammad Hadi, di Temanggung, Minggu, mengatakan penebaran benih ikan nila di lahan seluas 50 hektare di kawasan tersebut telah terpenuhi.
Seperti diketahui Desa Soropadan di Kecamatan Pringsurta tersebut mendapat program pengembangan budi daya ikan sistem minapadi dengan luas lahan 50 hektare dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Penebaran benih ikan nila dilakukan terakhir pada 27 Oktober 2017 dan kini dalam tahap pemeliharaan," katanya.
Ia menuturkan penebaran benih ikan dilakukan secara bertahap karena penanaman padi juga bertahap, tidak bersamaan.
Menurut dia dalam tahap pemeliharaan ini tingkat hidup ikan yang ditebar berukuran 8-12 centimeter ini cukup bagus, sekitar 80 persen.
Ia mengatakan semula ada kekhawatiran benih ikan banyak yang hilang memasuki awal musim hujan ini karena debit air meningkat, namun kekhawatiran itu dapat diatasi petani.
Ia menjelaskan sasaran program tersebut menghasilkan produksi ikan sebanyak 100 ton, dengan perhitungan setiap hektare lahan menghasilkan dua ton ikan dengan padat tebar 20.000 ekor per hektare.
Berdasarkan hitung-hitungan, katanya dari penebaran satu juta benih ikan pada lahan 50 hektare ini, kalau misalnya tingkat kehidupan ikan 60 persen maka masih ada 600 ribu ekor.
"Kalau satu kilogram isi empat hingga lima ekor berarti bisa melebihi target 100 ton," katanya.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Temanggung Muhammad Hadi, di Temanggung, Minggu, mengatakan penebaran benih ikan nila di lahan seluas 50 hektare di kawasan tersebut telah terpenuhi.
Seperti diketahui Desa Soropadan di Kecamatan Pringsurta tersebut mendapat program pengembangan budi daya ikan sistem minapadi dengan luas lahan 50 hektare dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Penebaran benih ikan nila dilakukan terakhir pada 27 Oktober 2017 dan kini dalam tahap pemeliharaan," katanya.
Ia menuturkan penebaran benih ikan dilakukan secara bertahap karena penanaman padi juga bertahap, tidak bersamaan.
Menurut dia dalam tahap pemeliharaan ini tingkat hidup ikan yang ditebar berukuran 8-12 centimeter ini cukup bagus, sekitar 80 persen.
Ia mengatakan semula ada kekhawatiran benih ikan banyak yang hilang memasuki awal musim hujan ini karena debit air meningkat, namun kekhawatiran itu dapat diatasi petani.
Ia menjelaskan sasaran program tersebut menghasilkan produksi ikan sebanyak 100 ton, dengan perhitungan setiap hektare lahan menghasilkan dua ton ikan dengan padat tebar 20.000 ekor per hektare.
Berdasarkan hitung-hitungan, katanya dari penebaran satu juta benih ikan pada lahan 50 hektare ini, kalau misalnya tingkat kehidupan ikan 60 persen maka masih ada 600 ribu ekor.
"Kalau satu kilogram isi empat hingga lima ekor berarti bisa melebihi target 100 ton," katanya.