Purwokerto, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, perlu berinovasi dalam memasarkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat, kata Direksi CV Dieng Makmur Sentosa Heru Listanto.

"Dengan demikian, potensi-potensi yang menjadi unggulan bisa diangkat ke permukaan," katanya di sela Temu Usaha Tahap II yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Kamis.

Menurut dia, Banyumas memiliki banyak produk unggulan yang dihasilkan UMKM sehingga sangat disayangkan jika tidak dilakukan inovasi atau mencari terobosan dalam pemasarannya.

Sebagai putra asli Banyumas, dia mengaku tertarik menekuni usaha Rumah Makan Tahu Sumedang Mang Eman yang merupakan makanan khas Sumedang, Jawa Barat.

"Bisnis itu dinamis. Jadi, kita harus sering menstimulasi atau bervariasi, kenapa enggak? Saya melihat tahu Sumedang yang ada di sana kenapa enggak dicoba di sini dan ternyata tanggapannya bagus," katanya.

Ia telah memiliki beberapa cabang Rumah Makan Tahu Sumedang Mang Eman di beberapa daerah dan sedang menjajaki kemungkinan membuka cabang di Malaysia.

Ia mengatakan hal itu juga bisa menjadi masukan bagi Pemkab Banyumas dalam memasarkan produk-produk UMKM.

Dalam hal ini dia mencontohkan Kabupaten Sumedang yang memiliki kawasan penjualan tahu.

"Di sana, kanan-kiri jalan (jual) tahu semua. Sama sebetulnya seperti di Sokaraja, Banyumas, kanan-kiri jalan banyak yang jualan getuk goreng," katanya.

Akan tetapi di Purwokerto, kata dia, belum ada kawasan yang seluruhnya penjual mendoan maupun pecel.

Ia mengatakan kalau ingin beli mendoan di Purwokerto harus pergi ke daerah Sawangan.

"Namun mendoan yang dijual di Sawangan tidak seperti mendoan umumnya. Kalau mendoannya enggak laku, bisa digoreng lagi menjadi keripik," katanya.

Heru mengaku ingin agar di Banyumas ada kawasan khusus untuk menjual mendoan atau tahu Kalisari yang selama ini dikenal sebagai bisnis rumahan.

Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya inovasi dalam memasarkan produk UMKM.

Dia mengatakan pelaku UMKM harus bisa bersaing dalam memasarkan produknya. "Misalnya kemasannya harus menarik dan mencantumkan kode produksi atau tanggal kedaluwarsa," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024