Solo, ANTARA JATENG - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengoptimalkan potensi pasar yang ada di Solo dan sekitarnya (Solo Raya) terutama untuk lebih mengenalkan pasar modal kepada masyarakat.

"Potensi di Solo Raya cukup besar, selain Solo ada Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali yang memiliki potensi pasar bagus," kata Kepala Perwakilan BEI DIY dan Solo Irfan Noor Riza di Solo, Rabu.

Selain itu, pihaknya juga akan merambah pasar di kawasan pinggiran Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah, di antaranya Ngawi dan Magetan.

Menurut dia, langkah yang dilakukan sebagai perluasan pasar tersebut salah satu yang paling efektif melalui pembukaan galeri. Irfan mengatakan galeri merupakan kepanjangan tangan BEI untuk memastikan maayarakat tahu dan paham mengenai apa itu pasar modal.

"Kalau hanya mengandalkan pegawai kami akan sulit karena keterbatasan jumlah. Oleh karena itu, dengan adanya galeri ini kami akan sangat terbantu," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini sudah ada 12 galeri yang ada di Solo yang ditempatkan di kampus-kampus. Menurut dia, nantinya akan menyusul galeri investasi desa untuk menyasar ke desa-desa yang berpotensi.

Sementara itu, dari sisi pertumbuhan jumlah investor, dikatakannya, hingga saat ini di wilayah Solo dan sekitarnya mengalami pertumbuhan pesat.

Menurut dia, berdasarkan data hingga bulan September 2017 jumlah investor di Solo dan sekitarnya sudah mencapai 20.629 investor, dimana 20 persen di antaranya merupakan mahasiswa.

"Dari 17.000 investor di 2014 saat ini sudah menjadi 45.000 investor dan 45,3 persennya dari Kota Solo. Untuk rata-rata transaksinya mencapai Rp3,5 miliar/bulan," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024