Semarang, ANTARA JATENG - Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah menyebutkan sistem mina padi atau budi daya padi dan ikan dalam satu lahan lebih ramah lingkungan dan menambah kualitas hasil panen.

"Sistem mina padi kan tidak bisa dilakukan pada lahan pertanian yang menggunakan pupuk kimia dan pestisida," kata Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Budi Daya DKP Jateng Arif Rahman Hakim di Semarang, Jumat.

Menurut dia, sistem mina padi hanya bisa dilakukan pada lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik dan sistem irigasinya memadai sehingga dalam jangka panjang tidak merusak kualitas tanah.

Selain ramah lingkungan, petani juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan dengan memanen hasil ikan yang dibudidayakannya di sawah sehingga meningkatkan perekonomian.

"Petani juga bisa mendapatkan penghasilan dengan memanen ikan yang dibudidayakannya di sawah tanpa harus menunggu masa panen padi. Ya, sebenarnya minapadi sangat menguntungkan," katanya.

Dari sekitar 1 juta hektare sawah di Jateng, kata dia, setidaknya 400 ribu ha di antaranya sudah menggunakan sistem irigasi stabil, sebagaimana dikembangkan di Banjarnegara, Magelang, dan Temanggung.

"Makanya, potensi minapadi di Jateng sebenarnya lumayan tinggi. Hanya perlu sosialisasi lebih sering ke petani, terutama agar menggunakan pupuk organik, bukan pupuk kimia," katanya.

Di sisi lain, kata dia, sistem mina padi juga memberikan lebih banyak manfaat kepada petani, seperti dalam mengatasi permasalahan hama wereng karena hama di batang padi bisa dimakan ikan.

Ia menjelaskan DKP Jateng juga pernah mencoba sistem mina padi dengan menggunakan ikan lele yang sifatnya sangat aktif ternyata mampu mengatasi hama tikus yang masuk ke lahan pertanian.

"Ikan lele itu kan sifatnya aktif. Jika ada pergerakan dari hewan lain akan dikejar. Apalagi, jika takaran pakannya dikurangi akan semakin menambah pergerakan ikan lele," katanya.

Artinya, kata dia, sebenarnya sistem mina padi sangat menguntungkan dari berbagai segi jika diterapkan sehingga DKP Jateng terus mendorong petani untuk menerapkan di lahan pertaniannya.

"Kami sarankan pada pemilihan jenis ikan yang tepat, yakni ikan gurame karena harganya yang tinggi daripada ikan-ikan yang lain. Sifat ikan gurame juga omnivora, yakni pemakan segala makanan," katanya.

Bagi petani yang tertarik menerapkan sistem mina padi, kata Arif, bisa mengonsultsikannya kepada dinas terkait di kabupaten/kota, terutama untuk pemilihan ikan yang cocok dan kendala yang dihadapi.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024