Solo, ANTARA JATENG - Kampung Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berupaya mengajak masyarakat mengenang permainan anak yang mulai tergeser oleh permainan "online" atau daring.

"Oleh karena itu, sejak satu tahun lalu kami mengembangkan Kampung Dolanan Sidowayah ini," kata salah satu pengurus kampung dolanan Hartoyo di Solo, Selasa.

Ia mengatakan kampung dolanan tersebut diciptakan sebagai wahana untuk edukasi dan mengenalkan kembali permainan tradisional anak yang dulu pernah ada.

"Sekarang kan anak-anak kurang mengenal permainan lawas, sudah kebanyakan main `games` di ponsel. Mereka lupa dengan permainan tradisional," katanya.

Padahal, dikatakannya, permainan masa kecil tersebut dapat membangun jati diri, kekompakan, dan interaksi sosial. Beberapa permainan lawas yang disediakan di kampung dolanan tersebut, di antaranya engklek, gobag sodor, ular naga, dan susur sungai.

"Mulai November kami juga akan menambah beberapa kegiatan, di antaranya sanggar lukis, mini zoo, naik bendi, dan panahan. Semuanya ini akan diluncurkan pada bulan depan," katanya.

Ia mengatakan sebagai langkah pengembangan para pemuda melibatkan warga setempat untuk bersedia berinvestasi membangun kampung tersebut. Pada investasi tersebut, setiap kepala keluarga diminta untuk investasi sebesar Rp500.000.

"Uang ini bisa dicicil sebesar Rp100.000/bulan, jadi tidak memberatkan. Nantinya dengan biaya tersebut kami akan terus mengembangkan kampung dolanan ini. Yang jelas sudah ada master plannya," katanya.

Ia berharap dengan adanya pembangunan kampung dolanan tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjungan di Kampung Dolanan Sidowayah. Menurut dia, saat ini rata-rata jumlah kunjungan mencapai 1.000 pengunjung/bulan.

"Tetapi Oktober ini jumlah pengunjung sudah mencapai 1.800 orang. Harapannya ke depan jumlah ini dapat terus meningkat seiring dengan pengembangan yang kami lakukan," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024