Solo, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Solo akan menggelar Solo Batik Fashion (SBF) ke-9 sebagai ajang pameran bagi perancang busana berbahan batik.

"Untuk acara ini akan kami gelar selama tiga hari, 13-15 Oktober 2017," kata Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Solo Nunuk Mari Hastuti pada acara jumpa pers di Mal Paragon Solo, Rabu.

Ia mengatakan acara yang dilaksanakan di Atrium Solo Paragon Mal tersebut tidak hanya diikuti oleh perancang busana batik asal Kota Solo tetapi juga perancang batik dari daerah lain di Indonesia.

Menurut dia, untuk tema yang diangkat pada SBF tahun ini yaitu Archipelago yang artinya adalah mengangkat busana dengan ragam kekayaan batik berkonsep alam.

Ia mengatakan diusungnya tema tersebut karena Indonesia memiliki banyak ragam kain batik, bahkan di pelosok-pelosok yang belum tentu dikenal oleh masyarakat luas.

"Artinya adalah busana batik ini membentuk kesatuan nusantara yang indah dan harus terus dilestarikan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua pelaksana SBF 9 Djongko Rahardjo mengatakan dirinya optimistis SBF kali ini bisa menghadirkan warna baru dalam karya fashion di Kota Solo dan Indonesia.

Menurut dia, nantinya akan ada sekitar 300 busana yang dipamerkan pada SBF tersebut.

"Harapan saya acara ini mampu merangkul sejumlah kreator busana, perajin, pengusaha, dan konsumen untuk mengapresiasi hasil karya busana karena bagaimanapun juga mereka adalah ujung tombak dalam mengarahkan tren busana baik skala regional maupun skala nasional," katanya.

Ia mengatakan pergelaran SBF merupakan bentuk apresiasi Pemkot Solo terhadap karya-karya busana batik dari desainer lokal. Pihaknya berharap di sisi lain para desainer dapat terus meningkatkan kualitas hasil rancangannya tersebut.

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, pada pergelaran tersebut pihaknya tidak menghendaki adanya batik printing, minimal yang dipamerkan adalah batik cap.

"Harapan saya para peserta dapat menangkap tema Archipelago ini dan menampilkan hasil karya terbaik mereka," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024