Purwokerto, ANTARA JATENG - Sedikitnya 300 hektare sawah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tidak terairi akibat pipa darurat dari pompa penyalur saluran irigasi Bendung Gerak Serayu, Kebasen, putus.

Saat dihubungi wartawan di Purwokerto, Kamis, Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan Balai Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PUSDA Taru) Serayu-Citanduy, Purwokerto, Arief Sugiarto mengatakan pipa darurat itu putus pada Kamis pagi akibat penyangganya runtuh.

"Saat ini sedang dilakukan perbaikan terhadap penyangga yang runtuh oleh pelaksana proyek pembangunan terowongan kereta api Kebasen," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya meminta pelaksana proyek untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Ia mengatakan jika tidak segera diperbaiki, area persawahan seluas 300 hektare yang masuk percepatan musim tanam akan kekurangan air.

Pipa darurat itu dibangun karena di sekitar lokasi tersebut sedang berlangsung pembangunan terowongan kereta api untuk keperluan jalur rel ganda.

Saluran darurat tersebut terdiri atas tiga batang pipa yang menghubungkan pompa air di Bendung Gerak Serayu dengan saluran irigasi.

Informasi yang dihimpun, sebelum penyangga tiga pipa darurat itu runtuh, pelaksana proyek pembangunan terowongan mengepras tebing di sekitarnya.

Oleh karena tanahnya labil dan terus-menerus diguyur hujan, penyangga tiga pipa darurat itu runtuh sehingga aliran saluran irigasi terhenti.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024