Temanggung, ANTARA JATENG - Dana bantuan untuk mendistribusikan air bersih Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ke sejumlah daerah kekeringan di daerah tersebut semakin menipis.

Kepala Seksi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi di Temanggung, Rabu, mengatakan dari APBD Temanggung telah dianggarkan dana untuk penyaluran air bersih 350 tangki pada kemarau 2017.

Ia mengatakan penyaluran bantuan air bersih sudah dimulai sejak 11 Agustus 2017 untuk puluhan dusun di 10 desa yang tersebar di enam kecamatan yang mengalami kekeringan.

"Sampai hari ini, dana tinggal cukup untuk penyaluran air bersih sebanyak 15 tangki, jadi hanya cukup untuk distribusi bantuan satu hingga dua hari saja," katanya.

Ia mengatakan karena dana semakin menipis, sedangkan kekeringan masih meluas, maka sejak dua pekan lalu pihaknya telah menggandeng kelompok masyarakat maupun perusahaan melalui dana corporate social responsibility (CSR) untuk membantu dana penyaluran air bersih di daerah kekeringan.

"Hal ini kami lakukan untuk menghemat anggaran droping dari APBD," katanya.

Ia menyebutkan kelompok masyarakat dan CSR yang sudah membantu droping air bersih, antara lain dari Masjid Tawangsari, Satpam GTS Temanggung, UPK Kandangan, Paguyuban Perantau Temanggung, dan KSP Syariah.

"Hingga saat ini belum ada surat dan informasi dari BMKG terkait musim kemarau ini akan berakhir hingga kapan. Jika kemarau masih panjang dan dana sudah habis, kami akan meminta bantuan dari pihak perbankan," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan BNPB untuk meminta tambahan dana distribusi air bersih. Bantuan dari provinsi, masih dalam proses.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2024