Semarang, ANTARA JATENG - PT Holcim Indonesia Tbk. mengklaim semen produksinya memiliki keunggulan tertentu dibanding dengan produk serupa dari merek lain.
"Semen Holcim setidaknya memiliki keunggulan dalam besaran partikel pada level "micro filler" yang mampu memperkuat konstruksi," kata Corporate Communication Regional 2 PT Holcim Indonesia Tbk., Deni Nuryandain, ketika berkunjung ke Kantor ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang, Rabu.
Menurut dia, dengan "micro filler" maka bangunan, seperti dinding, partikel lebih mudah melekat dan tidak menyebabkan retakan rambut karena partikelnya mampu menutup bagian permukaan dinding atau bagian luar.
"Sepanjang komposisi semen dan material bangunannya sesuai dengan yang direkomendasikan produsen, retak rambut pada dinding tidak akan terjadi," katanya.
Oleh karena itu, Deni yakin bahwa produknya tidak akan terjebak menjadi barang komoditas yang tidak bisa dibedakan antara merek satu dengan yang lainnya.
"Diferensiasi atas keunggulan produk terus kami dorong, agar konsumen bisa membedakan keunggulan masing-masing merek," katanya.
Ia mengakui bahwa saat ini persaingan semen makin ketat sehingga memangkas harga jual di tingka eceran. Pemangkasan harga tersebut berimbas pada menurunnya keuntungan industri semen. Saat ini tercatat ada 19 pemain semen dan akan bertambah lagi di masa mendatang.
"Namun, dari sisi volume kami menunjukkan tren meningkat dari bulan ke bulan. Saya kira pada semester II 2017 volumen penjualan kami bakal naik lagi seiring dengan dikebutnya proyek-proyek pemerintah," katanya.
"Semen Holcim setidaknya memiliki keunggulan dalam besaran partikel pada level "micro filler" yang mampu memperkuat konstruksi," kata Corporate Communication Regional 2 PT Holcim Indonesia Tbk., Deni Nuryandain, ketika berkunjung ke Kantor ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang, Rabu.
Menurut dia, dengan "micro filler" maka bangunan, seperti dinding, partikel lebih mudah melekat dan tidak menyebabkan retakan rambut karena partikelnya mampu menutup bagian permukaan dinding atau bagian luar.
"Sepanjang komposisi semen dan material bangunannya sesuai dengan yang direkomendasikan produsen, retak rambut pada dinding tidak akan terjadi," katanya.
Oleh karena itu, Deni yakin bahwa produknya tidak akan terjebak menjadi barang komoditas yang tidak bisa dibedakan antara merek satu dengan yang lainnya.
"Diferensiasi atas keunggulan produk terus kami dorong, agar konsumen bisa membedakan keunggulan masing-masing merek," katanya.
Ia mengakui bahwa saat ini persaingan semen makin ketat sehingga memangkas harga jual di tingka eceran. Pemangkasan harga tersebut berimbas pada menurunnya keuntungan industri semen. Saat ini tercatat ada 19 pemain semen dan akan bertambah lagi di masa mendatang.
"Namun, dari sisi volume kami menunjukkan tren meningkat dari bulan ke bulan. Saya kira pada semester II 2017 volumen penjualan kami bakal naik lagi seiring dengan dikebutnya proyek-proyek pemerintah," katanya.