New York, ANTARA JATENG - Harga minyak dunia melonjak pada Senin (Selasa
pagi WIB), setelah produsen-produsen minyak utama mengatakan dalam
sebuah pertemuan di Wina, Austria, bahwa pasar global sedang dalam
perjalanan menuju penyeimbangan kembali.
Dilaporkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan beberapa produsen minyak utama lainnya telah mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari sejak awal 2017, membantu menaikkan harga minyak sekitar 15 persen dalam tiga bulan terakhir.
Menteri perminyakan Kuwait, yang memimpin pertemuan Jumat di antara para produsen minyak utama, mengatakan bahwa pengurangan produksi membantu memangkas persediaan minyak mentah global ke rata-rata lima tahun mereka, target yang ditetapkan oleh OPEC.
Sementara itu, menteri energi Rusia mengatakan tidak ada keputusan yang diharapkan sebelum Januari mendatang, meskipun menteri-menteri lain menyarankan agar keputusan semacam itu dapat diambil sebelum akhir tahun ini, menurut Reuters.
Selain itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS turun empat rig menjadi total 744 rig pada minggu ini, menurut data yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (22/9).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, bertambah 1,56 dolar AS menjadi menetap di 52,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, naik 2,16 dolar AS menjadi ditutup pada 59,02 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan Xinhua.
Dilaporkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan beberapa produsen minyak utama lainnya telah mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari sejak awal 2017, membantu menaikkan harga minyak sekitar 15 persen dalam tiga bulan terakhir.
Menteri perminyakan Kuwait, yang memimpin pertemuan Jumat di antara para produsen minyak utama, mengatakan bahwa pengurangan produksi membantu memangkas persediaan minyak mentah global ke rata-rata lima tahun mereka, target yang ditetapkan oleh OPEC.
Sementara itu, menteri energi Rusia mengatakan tidak ada keputusan yang diharapkan sebelum Januari mendatang, meskipun menteri-menteri lain menyarankan agar keputusan semacam itu dapat diambil sebelum akhir tahun ini, menurut Reuters.
Selain itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS turun empat rig menjadi total 744 rig pada minggu ini, menurut data yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (22/9).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, bertambah 1,56 dolar AS menjadi menetap di 52,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, naik 2,16 dolar AS menjadi ditutup pada 59,02 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan Xinhua.