Solo, ANTARA JATENG - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyumbang lima gerobak untuk pedagang kecil di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

"Bantuan gerobak dipilih karena sebagai salah satu alat yang efektif untuk menjalankan usaha bagi PKL dan UMKM," kata Ketua DPW Partai Perindo Jawa Tengah Siswadi Selodipoero pada keterangan tertulisnya yang diterima di Solo, Jumat.

Ia mengatakan dengan gerobak baru maka kebersihan usaha mereka lebih terjamin. Selanjutnya, makin banyak konsumen yang tertarik untuk datang dan membeli barang yang mereka jual.

Siswadi mengatakan hingga saat ini tercatat sekitar 200 gerobak yang telah diberikan kepada UMKM di seluruh Jawa Tengah, sedangkan pada 2019, rencananya akan ada 1.000 gerobak yang dibagikan kepada pedagang kecil.

Pihaknya berupaya memberikan bantuan secara tepat sasaran, tepat guna, dan tepat penerima. Syarat untuk mendapatkan gerobak Perindo, salah satunya adalah sudah menjalankan usaha.

Ia mengatakan untuk wilayah Jateng tercatat ada 700 orang yang mendaftar untuk mendapatkan gerobak dari Partai Perindo, namun yang lolos penelitian sekitar 400 orang.

"Dan yang mendapatkan sekitar 200 orang karena terbatasan vendor yang menyediakan gerobak. Bantuan ini sama sekali tidak ada pungutan sepeser pun. Kalau ada temuan itu silakan laporkan ke saya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD Partai Perindo Sragen Alexander Beri Dala mengatakan pada tahap pertama ini untuk wilayah Sragen ada lima UKM yang menerima bantuan gerobak.

"Sedangkan tahap berikutnya kami mengajukan 50 UKM agar mendapat bantuan serupa. UKM yang mendapatkan bidang usahanya bermacam-macam, seperti penjual es tebu, gorengan, dan bakso," katanya.

Salah satu penerima bantuan, Yulisyono, berharap dengan bantuan gerobak tersebut warga Kampung Tegalsari RT 3/RW 16, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen itu, bisa mengembangkan usahanya agar menjadi lebih besar.

Pertama kali menjadi pedagang kaki lima, dirinya hanya mampu membeli gerobak bekas sehingga sering terjadi kerusakan di sana-sini yang harus segera diperbaiki.

"Gerobak lama untuk sementara tetap saya pakai untuk jualan lontong tahu, sedangkan dari Perindo dipakai untuk jualan bakso uleg," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024