Semarang, ANTARA JATENG - Teknik memotret makanan atau "Food Photography" dinilai bisa menjadi salah satu cara untuk "memenangi" kompetisi ketat di bisnis makanan belakangan ini.
Hal tersebut diungkapkan fotografer profesional asal Kota Solo, Suroto, yang lebih dikenal dengan panggilan Jimboeng, saat menjadi pembicara dalam workshop "Food Photography" di Quest Hotel Semarang, Jumat.
"Food photography sudah jadi bagian dari gaya hidup," kata pemilik Jimboeng Photography tersebut.
Menurut dia, melalui "Food Photography", banyak pemilik maupun pengelola gerai makanan beradu kreativitas.
Memotret makanan, lanjut dia, menjadi kebutuhan penting, khususnya untuk menunjang promosi.
Dalam workshop yang diikuti belasan public relation hotel hingga pecinta fotografi antusias dalam mengikuti workshop yang memberikan materi tentang teknik pengambilan gambar, pencahayaan, mengatur makanan sehingga bisa munculkan tekstur asli makanan.
Komposisi potret makanan yang tepat, lanjut Jimboeng, diharapkan mendapat banyak tanggapan, misalnya ketika diunggah di media sosial.
Hal tersebut diungkapkan fotografer profesional asal Kota Solo, Suroto, yang lebih dikenal dengan panggilan Jimboeng, saat menjadi pembicara dalam workshop "Food Photography" di Quest Hotel Semarang, Jumat.
"Food photography sudah jadi bagian dari gaya hidup," kata pemilik Jimboeng Photography tersebut.
Menurut dia, melalui "Food Photography", banyak pemilik maupun pengelola gerai makanan beradu kreativitas.
Memotret makanan, lanjut dia, menjadi kebutuhan penting, khususnya untuk menunjang promosi.
Dalam workshop yang diikuti belasan public relation hotel hingga pecinta fotografi antusias dalam mengikuti workshop yang memberikan materi tentang teknik pengambilan gambar, pencahayaan, mengatur makanan sehingga bisa munculkan tekstur asli makanan.
Komposisi potret makanan yang tepat, lanjut Jimboeng, diharapkan mendapat banyak tanggapan, misalnya ketika diunggah di media sosial.