Kudus, ANTARA JATENG - Bus pengangkut peziarah asal Kabupaten Grobogan diduga mengalami rem blong saat melewati jalan dengan tikungan ekstrem di Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sehingga terguling, Senin.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning melalui Kapolsek Dawe AKP Suharyanto di Kudus, Senin, mengatakan kecelakaan bus bernopol K 1103 HA tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 14.30 WIB.
Bus yang mengangkut 30 peziarah dari Purwodadi, Kabupaten Grobogan tersebut, hendak melanjutkan perjalanan dari Makam Sunan Muria menuju Pati.
Akan tetapi, lanjut dia, bus yang dikemudikan Muh. Saubar itu, ketika melintasi jalan menikung berletter "S" di Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tiba-tiba remnya tidak berfungsi secara normal.
Laju bus tidak bisa dikendalikan, akhirnya oleng dan terguling dengan posisi roda berada di atas.
Akibat kecelakaan tersebut, dua orang luka lecet, satu orang patah tangan kanan, sedangkan 27 penumpang lainnya ikut dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.
Saat ini, kata dia, semua penumpang dievakuasi menggunakan bus, sedangkan korban luka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan.
Kepala Desa Tergo Bambang Kusudiarso mengungkapkan bahwa kasus kecelakaan di jalan yang menghubungkan Kudus-Pati, di Desa Tergo yang dikenal dengan sebutan jalan turunan letter "S" tersebut, sudah berulang kali terjadi.
"Diperkirakan sudah empat hingga lima kali kasus serupa terjadi di lokasi yang sama," ujarnya.
Mayoritas kecelakaan yang terjadi, lanjut dia, saat bus melewati jalanan menurun dan menikung di letter "S", meskipun pernah sekali bus yang menanjak melewati jalan yang sama tidak mampu melewati tikungan ekstrem tersebut, sehingga terguling pula.
Ia mengatakan jalur setempat cukup lama tidak terjadi kasus kecelakaan, setelah dipasang pagar pengaman (guardrail) di sisi kanan jalan.
Hanya saja, lanjut dia, pagar pengaman tersebut rusak setelah ada bus yang mengalami kecelakaan dan masuk jurang sisi kanan jalan.
Bus pariwisata yang mengangkut peziarah asal Purwodadi tersebut, kata dia, juga mengalami kecelakaan di lokasi yang sama, setelah pagar pengamannya rusak dan belum diperbaiki.
"Beruntung, tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning melalui Kapolsek Dawe AKP Suharyanto di Kudus, Senin, mengatakan kecelakaan bus bernopol K 1103 HA tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 14.30 WIB.
Bus yang mengangkut 30 peziarah dari Purwodadi, Kabupaten Grobogan tersebut, hendak melanjutkan perjalanan dari Makam Sunan Muria menuju Pati.
Akan tetapi, lanjut dia, bus yang dikemudikan Muh. Saubar itu, ketika melintasi jalan menikung berletter "S" di Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tiba-tiba remnya tidak berfungsi secara normal.
Laju bus tidak bisa dikendalikan, akhirnya oleng dan terguling dengan posisi roda berada di atas.
Akibat kecelakaan tersebut, dua orang luka lecet, satu orang patah tangan kanan, sedangkan 27 penumpang lainnya ikut dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.
Saat ini, kata dia, semua penumpang dievakuasi menggunakan bus, sedangkan korban luka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan.
Kepala Desa Tergo Bambang Kusudiarso mengungkapkan bahwa kasus kecelakaan di jalan yang menghubungkan Kudus-Pati, di Desa Tergo yang dikenal dengan sebutan jalan turunan letter "S" tersebut, sudah berulang kali terjadi.
"Diperkirakan sudah empat hingga lima kali kasus serupa terjadi di lokasi yang sama," ujarnya.
Mayoritas kecelakaan yang terjadi, lanjut dia, saat bus melewati jalanan menurun dan menikung di letter "S", meskipun pernah sekali bus yang menanjak melewati jalan yang sama tidak mampu melewati tikungan ekstrem tersebut, sehingga terguling pula.
Ia mengatakan jalur setempat cukup lama tidak terjadi kasus kecelakaan, setelah dipasang pagar pengaman (guardrail) di sisi kanan jalan.
Hanya saja, lanjut dia, pagar pengaman tersebut rusak setelah ada bus yang mengalami kecelakaan dan masuk jurang sisi kanan jalan.
Bus pariwisata yang mengangkut peziarah asal Purwodadi tersebut, kata dia, juga mengalami kecelakaan di lokasi yang sama, setelah pagar pengamannya rusak dan belum diperbaiki.
"Beruntung, tidak ada korban jiwa," ujarnya.