Batang, ANTARA JATENG - Sebanyak 21.346 warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menerima bantuan sosial nontunai "Program Keluarga Harapan" dari pemerintah yang dilaksanakan di Kecamatan Limpung, Rabu.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu, mengatakan bahwa PKH merupakan program pemerintah untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat berekonomi lemah.

"Kami berharap warga penerima bantuan nontunai bisa terangkat kehidupannya. Akan tetapi setelah mereka terangkat kehidupannya agar tidak menerima lagi program PKH," katanya.

Ia mengatakan kegiatan itu juga merupakan kewajiban pemkab sebagai pelayan masyarakat untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya.

Program PKH, kata dia, bagian dari pelayanan pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah agar masyarakat dapat terangkat dari kemiskinan.

"Oleh karena, gunakan bantuan PKH ini sesuai peruntukanya dan yang penting sesuai arahan dari pendamping PKH," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang Sugiatmo mengatakan pemberian bantuan dengan menggunkan ATM akan memudahkan masyarakat agar tidak mengantre lagi di Kantor Pos.

Melalui cara itu, kata dia, secara tidak langsung pemerintah mengajarkan masyarakat untuk menyimpan uang bantuan dalam tabungan yang lebih aman di bank karena bantuan langsung ditransfer ke rekening.

Ia mengatakan rincian 21.346 warga penerima bantuan nontunai itu, antara lain di Kecamatan Batang 888 orang, Bandar 2.661 orang, Reban 2.261 orang, dan Blado 2.223 orang.

Ia mengatakan bantuan nontunai PKH sudah dicairkan pada empat kecamatan.

Pencairan banguan belum dilakukan, antara lain di Kecamatan Bawang 2.778 orang, Banyuputih 687 orang, Gringsing 1.103 orang, Tersono 1.127 orang, Warungasem 823 orang, Wonotunggal 840, Subah 1.339 orang, Tulis 828 orang, Kandeman 1.309 orang, dan Pecalungan 1.296 orang.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024