Wonosobo, ANTARA JATENG - Gerakan Pemuda Ansor memiliki tugas untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap berdiri, kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas
"Tugas kita hari ini adalah menjaga agar negara ini tetap tegak berdiri. Tidak perlu takut ketika ada kelompok-kelompok yang mencoba mengganti negara ini menjadi negara lain, kita hadapi mereka," katanya di Wonosobo, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut pada Apel Kemerdekaan dalam memperingati HUT Ke-72 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan Pimpinan Pusat GP Ansor di Lapangan Bukit Seroja Kabupaten Wonosobo yang diikuti ribuan anggota GP Ansor dan Banser.
"Ketika mereka kita ajak bicara dengan baik, tetapi mereka tidak mau, maka tidak ada keraguan bagi kita untuk melawan mereka secara fisik. Kita pertaruhkan nyawa kita untuk menjaga negara ini. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan, jika kita habis sekali pun, masih banyak generasi yang belum muncul hari ini yang akan tumbuh menjadi pejuang untuk mempertahankan NKRI," katanya.
Ia menuturkan beberapa waktu lalu GP Ansor mendorong pemerintah untuk membubarkan kelompok2 radikal yang mengancam eksistenti negara ini. Terakhir pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Tidak ada maksud apa-apa ketika kita dari kader Ansor dan Bansert mendorong negara untuk membubarkan HTI. Tidak ada maksud selain mempertahankan negara ini, karena HTI dan organisasi-organisai yang sejenisnya ingin mendirikan bentuk negara lain selain NKRI, yang dulu didirikjan oleh para kiai," katanya.
Ia mengatakan Indonesia merdeka salah satunya karena peran dari para kiai. Sekarang ketika negara ini merdeka ada kelompok-kelompok yang ingin mengganti negara ini dengan bentuk lain.
"Hal itu menghina harga diri kita, maka tidak ada kata lain selain melawan mereka," katanya.
Ia mengatakan GP Ansor memeiliki tugas untuk mempertahankan negara ini dan hal ini bukan tugas yang mudah.
"Kita tidak bisa mempertahankan negara ini hanya oleh kita sendiri, maka harus ada kelompok-kelompok masyarakat yang lain yang masih mencintai negara ini untuk bersama-sama berjuang menjadi garda terdepan dalam mepertahankan Indonesia.
"Tugas kita hari ini adalah menjaga agar negara ini tetap tegak berdiri. Tidak perlu takut ketika ada kelompok-kelompok yang mencoba mengganti negara ini menjadi negara lain, kita hadapi mereka," katanya di Wonosobo, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut pada Apel Kemerdekaan dalam memperingati HUT Ke-72 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan Pimpinan Pusat GP Ansor di Lapangan Bukit Seroja Kabupaten Wonosobo yang diikuti ribuan anggota GP Ansor dan Banser.
"Ketika mereka kita ajak bicara dengan baik, tetapi mereka tidak mau, maka tidak ada keraguan bagi kita untuk melawan mereka secara fisik. Kita pertaruhkan nyawa kita untuk menjaga negara ini. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan, jika kita habis sekali pun, masih banyak generasi yang belum muncul hari ini yang akan tumbuh menjadi pejuang untuk mempertahankan NKRI," katanya.
Ia menuturkan beberapa waktu lalu GP Ansor mendorong pemerintah untuk membubarkan kelompok2 radikal yang mengancam eksistenti negara ini. Terakhir pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Tidak ada maksud apa-apa ketika kita dari kader Ansor dan Bansert mendorong negara untuk membubarkan HTI. Tidak ada maksud selain mempertahankan negara ini, karena HTI dan organisasi-organisai yang sejenisnya ingin mendirikan bentuk negara lain selain NKRI, yang dulu didirikjan oleh para kiai," katanya.
Ia mengatakan Indonesia merdeka salah satunya karena peran dari para kiai. Sekarang ketika negara ini merdeka ada kelompok-kelompok yang ingin mengganti negara ini dengan bentuk lain.
"Hal itu menghina harga diri kita, maka tidak ada kata lain selain melawan mereka," katanya.
Ia mengatakan GP Ansor memeiliki tugas untuk mempertahankan negara ini dan hal ini bukan tugas yang mudah.
"Kita tidak bisa mempertahankan negara ini hanya oleh kita sendiri, maka harus ada kelompok-kelompok masyarakat yang lain yang masih mencintai negara ini untuk bersama-sama berjuang menjadi garda terdepan dalam mepertahankan Indonesia.