Enam Srikandi PLN Semarang tangguh bertugas di garda terdepan
kami para perempuan juga bisa mengerjakan apa yang laki-laki kerjakan
Semarang (ANTARA) -
Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Semarang memiliki enam Srikandi yang ikut berada di garda terdepan mengelola dan melakukan pemeliharaan dalam penyediaan energi listrik yang andal untuk seluruh kalangan masyarakat.
“Ada enam perempuan di unit kerja kami yang bertugas di garda terdepan PLN yakni di level unit pelayanan transmisi dan Gardu Induk. Dimana, salah satu fungsinya adalah untuk melaksanakan pemeliharaan proteksi dan meter,” kata Manager UPT Semarang, Titi Murdiyati.
Satu di antara enam srikandi PLN tersebut adalah Artika Kurnianingsih (28). Artika adalah pegawai perempuan yang bekerja di garda terdepan dan satu-satunya perempuan di Tim Pemeliharaan Proteksi dan Meter pada Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Semarang.
Gender, kata Artika, bukanlah halangan dalam menjalankan aktifitas menjaga pasokan listrik agar tidak padam.
Bagi Artika tantangan terberat sebenarnya ada pada dirinya sendiri, karena salah satu yang terpenting baginya adalah memacu diri untuk bisa melakukan segala bentuk pekerjaan, termasuk pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki.
“Memacu dan menantang diri sendiri untuk bisa adalah kunci terpenting,” kata Artika.
Selain itu, adakalanya ketika Artika ingin mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki di timnya, dia meminta rekannya untuk mengajari setiap ada kesempatan.
“Ternyata setelah dibimbing, kami para perempuan juga bisa mengerjakan apa yang laki-laki kerjakan,” katanya.
Pengalaman unik bekerja di Garda terdepan dan tidak terlupakan bagi Artika salah satunya, saat ia bersama timnya melaksanakan penggantian panel proteksi di Gardu Induk (GI) Cepu.
“Rencana awalnya, pekerjaan tersebut akan dilakukan selama tiga hari, jadi saya hanya membawa satu baju seragam, namun ternyata karena satu dan lain kondisi, waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung selama satu minggu. Jadinya ya selama satu minggu itu saya menggunakan seragam yang sama,” kenangnya sambil tertawa.
Selain itu, ada pula pengalaman Artika saat tertidur di Serandang Gardu Induk pada malam hari, pada saat menyelesaikan pekerjaan penggantian PMT di Gardu Induk Kedungombo.
“Karena pekerjaannya memang sampai malam, dan saking lelahnya, saya ketiduran di serandang hingga pukul 02.00 dini hari. Itu pun terbangun karena dibangunkan rekan-rekan satu tim,” katanya.
Mengingat kembali pengalaman-pengalaman unik tersebut menjadi satu semangat bagi Artika untuk terus berjuang di garda terdepan PLN, dengan tidak memandang gender.
“Pengalaman itu menjadi cerita unik yang tentunya akan melatih ketangguhan kita dalam bekerja di garda terdepan, untuk menyediakan pasokan listrik yang andal,” tutup Artika.