Solo, ANTARA JATENG - PT PLN (Persero) Area Surakarta mengaku siap menghadapi lonjakan konsumsi listrik pada peringatan HUT Ke-72 Republik Indonesia yang akan jatuh pada Kamis (17/8).

"Ketika perayaan 17 Agustus perkiraan kami konsumsi akan meningkat, tetapi ini berasal dari pelanggan masyarakat umum sehingga peningkatannya tidak terlalu tinggi," kata Manajer PLN Area Surakarta Leonardo Buntoro di Solo, Rabu.

Terkait dengan hal itu, pihaknya berharap agar masyarakat tidak perlu risau.

Ia mengatakan kalaupun terjadi kenaikan konsumsi berlebih akan mengoptimalkan trafo yang ada.

"Karena kalau trafo `overload` bisa jadi bermasalah, jadi kalau trafo sudah di atas 90 persen maka dibebankan ke trafo lain," katanya.

Mengenai kenaikan konsumsi, katanya, biasanya berasal dari pelanggan rumah tangga.

Ia mengatakan penggunaan yang cukup tinggi untuk lampu hias dan beberapa titik jalan yang juga dihiasi lampu.

"Biasanya yang lampu-lampu di jalan ini kan menyalur lewat beberapa rumah," katanya.

Ia memperkirakan kenaikan konsumsi dari pelanggan rumah tangga sekitar 5-10 persen.

Meski demikian, kondisi tersebut tidak lantas meningkatkan konsumsi listrik secara keseluruhan.

"Karena pada tanggal 17 Agustus kan libur jadi konsumsi listrik dari pelanggan industri dan kantor mengalami penurunan. Kalau dibandingkan, meski terjadi kenaikan 5-10 persen dari pelanggan rumah tangga tetapi perkiraan kami ada penurunan konsumsi sebesar 10 persen dari pelanggan industri," katanya.

Leo mengatakan beban puncak listrik di Area Solo ketika malam hari mencapai 710 megawatt (mw), sedangkan pada siang hari sebesar 660 mw.

"Untuk beban puncak ini tertinggi di angka tersebut tetapi sifatnya fluktuatif," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024