Temanggung, ANTARA JATENG - Luas tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada masa tanam 2017 diperkirakan turun dibanding masa tanam 2016.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Temanggung, Untung Prabowo, di Temanggung, Minggu mengatakan areal tanaman tembakau yang berkurang terutama di daerah persawahan.

"Sedangkan untuk daerah tegalan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prau tetap banyak yang menanam tembakau," katanya.

Ia mengatakan luas tanaman tembakau pada bulan Juni 2017 baru sekitar 9.000 hingga 10.000 hektare, sedangkan luas tanaman tembakau pada 2016 sekitar 14,000 hingga 15.000 hektare.

"Pada bulan Juli ini memang masih ada beberapa petani yang melakukan penanaman tembakau khususnya di areal persawaan, namun kami belum mempunyai rekap data areal tanaman tembakau secara keseluruhan," katanya.

Menurut dia penurunan luasan tanaman tembakau tahun ini kemungkinan akibat gagal panen pada tahun lalu, karena waktu itu musim hujan berlangsung hampir sepanjang tahun.

Selain itu, katanya saat memasuki masa tanam tembakau tahun ini curah hujan juga masih cukup tinggi sehingga sebagian petani juga khawatir untuk menanam tembakau.

Melihat kondisi tersebut, katanya sebagian petani saat ini sebagian memilih menanam hortikultura dan di areal persawahan sebagian tetap ditanami padi.

Petani warga Kelurahaan Madureso, Temanggung, Isroi mengatakan saat ini dirinya lebih memilih menanam cabai dari pada menanam tembakau.

"Meskipun hasilnya sedikit, namun setiap memetik atau panen cabai bisa mendapatkan uang, sedangkan kalau menanam tembakau sangat tergantung kondisi cuaca nanti saat panen," katanya.

Ia mengatakan kalau saat panen tembakau kondisi kering tidak ada hujan maka hasil tembakau bisa bagus, namun jika saat panen curah hujan tinggi dan tidak bisa menjemur tembakau maka kualitasnya akan turun dan akan berpengaruh pada turunnya harga tembakau.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2024