Semarang, ANTARA JATENG - PT Telkomsel tetap memfasilitasi keberadaan "merchant" lokal dalam penggunaan layanan uang elektronik TCash yang dikembangkannya seiring era "cashless community".
"Layanan TCash ini merupakan terobosan Telkomsel melihat potensi pelanggan kami," kata Manager Digital Regional Expansion Telkomsel Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta Benedictus Ardiyanto di Semarang, Kamis.
Saat ini, katanya, penetrasi pelanggan Telkomsel, khususnya di Jateng-DIY, sudah melebihi 100 persen karena rata-rata setiap orang sekarang menggunakan lebih dari satu "simcard" di telepon selulernya.
Namun, kata dia, Telkomsel ingin mengembangkan fungsi ponsel tidak sekadar untuk berkomunikasi, melainkan bisa juga untuk bertransaksi keuangan nontunai sehingga dihadirkanlah TCash.
Ardi, sapaan akrab Ardiyanto itu, menjelaskan sudah banyak sekali "merchant" yang menjadi mitra Telkomsel dalam pembayaran menggunakan TCash, baik yang berskala nasional maupun lokal.
"Khusus yang `merchant` lokal ini, kami tetap fasilitasi. Kami catat setidaknya ada 108 `merchant` yang menjadi `brand` lokal di Jateng dari total 1.000 lebih `merchant` di Jateng," katanya.
Salah satu "merchant" lokal yang bekerja sama, lanjut dia, yakni Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang untuk sistem pembayaran layanan transportasi yang pertama kalinya di Indonesia.
"Jadi, TCash ini bisa untuk media bermacam pembayaran nontunai, seperti pembayaran PLN pra dan pascabayar, BPJS, angsuran kredit kendaraan, pembelian tiket, dan sebagainya," katanya.
Ia mengatakan cara pemakaiannya juga mudah. Pengguna melakukan "top up" saldo melalui mitra yang telah ditunjuk, mengisi sendiri lewat ATM, dan bisa juga mengunduh aplikasi T-Wallet di ponsel pintar.
"Setelah itu, ada stiker khusus yang merupakan `pairing` dengan nomor telepon pelanggan. Stiker itu tinggal ditempelkan di alat yang namanya EDC (Electronic Data Capture)," katanya.
General Manager Sales Telkomsel Regional Jateng-DIY Djony Heru Supriyatno menambahkan layanan TCash mengalami pertumbuhan yang menggeliat dalam dua tahun terakhir.
Sejak Mei 2017, kata dia, setidaknya ada 1,8 juta pelanggan di Jateng yang tercatat aktif sebagai pengguna TCash dari total lebih dari 15 juta pelanggan TCash di seluruh Indonesia.
"Telkomsel juga telah menggandeng `merchant` sebagai `partner` pembayaran menggunakan layanan TCash, baik skala nasional maupun lokal yang tercatat setidaknya lebih dari 15 ribu gerai," katanya.
"Layanan TCash ini merupakan terobosan Telkomsel melihat potensi pelanggan kami," kata Manager Digital Regional Expansion Telkomsel Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta Benedictus Ardiyanto di Semarang, Kamis.
Saat ini, katanya, penetrasi pelanggan Telkomsel, khususnya di Jateng-DIY, sudah melebihi 100 persen karena rata-rata setiap orang sekarang menggunakan lebih dari satu "simcard" di telepon selulernya.
Namun, kata dia, Telkomsel ingin mengembangkan fungsi ponsel tidak sekadar untuk berkomunikasi, melainkan bisa juga untuk bertransaksi keuangan nontunai sehingga dihadirkanlah TCash.
Ardi, sapaan akrab Ardiyanto itu, menjelaskan sudah banyak sekali "merchant" yang menjadi mitra Telkomsel dalam pembayaran menggunakan TCash, baik yang berskala nasional maupun lokal.
"Khusus yang `merchant` lokal ini, kami tetap fasilitasi. Kami catat setidaknya ada 108 `merchant` yang menjadi `brand` lokal di Jateng dari total 1.000 lebih `merchant` di Jateng," katanya.
Salah satu "merchant" lokal yang bekerja sama, lanjut dia, yakni Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang untuk sistem pembayaran layanan transportasi yang pertama kalinya di Indonesia.
"Jadi, TCash ini bisa untuk media bermacam pembayaran nontunai, seperti pembayaran PLN pra dan pascabayar, BPJS, angsuran kredit kendaraan, pembelian tiket, dan sebagainya," katanya.
Ia mengatakan cara pemakaiannya juga mudah. Pengguna melakukan "top up" saldo melalui mitra yang telah ditunjuk, mengisi sendiri lewat ATM, dan bisa juga mengunduh aplikasi T-Wallet di ponsel pintar.
"Setelah itu, ada stiker khusus yang merupakan `pairing` dengan nomor telepon pelanggan. Stiker itu tinggal ditempelkan di alat yang namanya EDC (Electronic Data Capture)," katanya.
General Manager Sales Telkomsel Regional Jateng-DIY Djony Heru Supriyatno menambahkan layanan TCash mengalami pertumbuhan yang menggeliat dalam dua tahun terakhir.
Sejak Mei 2017, kata dia, setidaknya ada 1,8 juta pelanggan di Jateng yang tercatat aktif sebagai pengguna TCash dari total lebih dari 15 juta pelanggan TCash di seluruh Indonesia.
"Telkomsel juga telah menggandeng `merchant` sebagai `partner` pembayaran menggunakan layanan TCash, baik skala nasional maupun lokal yang tercatat setidaknya lebih dari 15 ribu gerai," katanya.