Semarang, ANTARA JATENG - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Semarang mengajak siswa sekolah memantau secara aktif perkembangan jentik nyamuk demam berdarah dengue (DBD) di masing-masing lingkungannya.

"Kami punya program Sicentik, yakni Siswa Cari Jentik. Sasarannya, anak-anak usia sekolah," kata Ketua Umum TP PKK Kota Semarang Krisseptiana saat Pelatihan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Semarang, Rabu.

Istri Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi itu menjelaskan program Sicentik didasari kenyataan di lapangan bahwa selama ini 50 persen penderita DBD adalah anak-anak usia sekolah.

Dengan program Sicentik, kata Tia, sapaan akrab Krisseptiana, anak-anak, terutama siswa sekolah menjadi lebih paham mengenai bahayanya penyakit DBD, termasuk cara-cara pencegahannya.

"Di samping memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak tentang bahaya DBD, kami ingin melatih mereka supaya menjadi pelopor hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing-masing," katanya.

Caranya, kata dia, mereka memantau secara aktif jentik-jentik nyamuk di lingkungannya untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk aedes Aegypti yang menjadi perantara penyakit DBD.

"Mereka akan melakukan pemantauan jentik nyamuk di rumahnya masing-masing setiap hari Minggu. Kemudian, Senin hasil pemantauan itu dilaporkannya kepada guru di sekolah," katanya.

Selanjutnya, kata dia, guru akan menyampaikan laporan siswa itu kepada petugas surveilans kesehatan (gasurkes) yang menjadi koordinator kecamatan dan kota untuk dilaporkan kepada Wali Kota Semarang.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi program Sicentik yang diiniasi PKK Kota Semarang, sebab penanggulangan penyakit DBD tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

"Anak-anak, terutama yang menjadi sasaran paling banyak dari penyakit DBD. Makanya, saya rasa program Sicentik ini sangat efektif membangun kesadaran dini di kalangan anak-anak mengenai bahaya DBD," katanya.

Selain itu, kata Hendi, sapaan akrabnya, anak-anak juga akan terbangun sifat-sifat positifnya, khususnya cinta kebersihan dan lingkungan sejak dini sehingga muncul kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.

Pelatihan kader Jumantik untuk program Sicentik diikuti 260 peserta yang terdiri dari siswa SD dan SMP, guru SD dan SMP, Tim Penggerak PKK Kelurahan, TP PKK kecamatan dan TP PKK Kota Semarang.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024