Semarang, ANTARA JATENG - Bank Jateng menargetkan perolehan laba pada tahun 2017 sebesar Rp1,58 triliun atau naik sebesar 17,29 persen dibandingkan capaian akhir tahun 2016 Rp1,34 triliun.

"Dari target itu, realisasi laba selama enam bulan terakhir ini mencapai Rp858,83 miliar," kata Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya di Semarang, Selasa.

Ia mengatakan dibandingkan dengan periode sama tahun 2016, terjadi peningkatan sebesar 17,43 persen. Berdasarkan data Bank Jateng, pada periode Juni 2016, laba Bank Jateng sebesar Rp731,36 miliar.

Jika dilihat kinerja Bank Jateng secara keseluruhan, dari sisi aset secara "year on year" (yoy) atau tahunan per 30 Juni 2017 tumbuh sebesar 22,32 persen menjadi Rp61,8 triliun.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 18,33 persen menjadi Rp50,80 triliun. Ia mengatakan mengenai DPK ini yang menggembirakan adalah Rp27 triliun di antaranya merupakan kontribusi dari giro dan tabungan.

Selanjutnya, untuk penyaluran kredit naik sebesar 18,33 persen menjadi Rp39,14 triliun. Dari total kredit ini, 73 persen di antaranya berasal dari sektor konsumer, sedangkan sisanya adalah sektor produktif.

Sampai dengan akhir tahun, pihaknya menargetkan untuk aset tumbuh sebesar 17 persen dari Rp51,255 triliun menjadi Rp59,968 triliun, kredit naik sebesar 19,88 persen dari Rp36,16 triliun menjadi Rp43,35 triliun, DPK naik 24,19 persen dari Rp38 triliun menjadi Rp47,25 triliun.

Sementara itu, dari sisi "non performing loan" atau kredit bermasalah diakuinya mengalami sedikit kenaikan, yaitu dari 1,45 persen di akhir tahun 2016 menjadi 1,61 persen hingga bulan Juni 2017.

"Kenaikan ini karena ada beberapa UMKM yang kita tahu secara global belum selesai persoalannya, ini lebih ke ekspekstasi terhadap perdagangan," katanya.

Ia mengatakan akibat kondisi tersebut bisnis di sektor tertentu mengalami kesulitan penjualan, efeknya pada kemampuan pengembalian nasabah.

Terkait hal itu, Hana mengatakan terus melakukan penagihan secara intensif dan melakukan negosiasi untuk restrukturisasi kredit.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024