Pekalongan, ANTARA JATENG - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Tegal menyatakan pascalebaran sejumlah perbankan kebanjiran uang kas dari nasabah, khususnya pedagang.

"Saat ini, rata-rata uang yang masuk ke BI Tegal per harinya mencapai Rp100 miliar," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal Joni Marsius di Pekalongan, Rabu.

Ia mengatakan angka tersebut meningkat dari biasanya yang hanya mencapai puluhan miliar/hari di hari normal.

Ia mengatakan wilayah kerja BI Kanwil Tegal mulai dari Kabupaten Batang hingga Brebes, dengan jumlah bank sebanyak 28 unit.

Ia mengatakan tingginya uang yang masuk ke perbankan untuk selanjutnya disetorkan ke BI tersebut karena pembayaran yang dilakukan oleh pedagang biasanya dilakukan pascalebaran.

"Kalau di Pekalongan kan jumlah produsen batiknya sangat banyak. Biasanya sebelum Lebaran para pedagang dari produsen batik ini akan mengambil dagangannya dulu, baru kemudian dia akan menerima pembayaran pascalebaran, kemudian para produsen batik akan menyetorkan uangnya ke perbankan," katanya.

Ia mengatakan perbankan akan rugi jika menyimpan uang kas karena akan dikenai biaya asuransi, sedangkan jika disetorkan ke BI, perbankan bisa melakukan penjualan ke pasar uang antarbank.

"Pada pasar uang antarbank ini, bank yang kalah kliring akan melakukan pembelian ke bank-bank yang kelebihan likuiditas. Oleh karena itu, asal kas minimum sudah mencukupi maka kelebihan uang kas akan disetorkan kembali ke BI," katanya.

Wakil Pimpinan Bidang Operasional Kantor Wilayah BRI Semarang Nanu Rohanu Herdiana mengatakan untuk kondisi perbankan di seluruh Indonesia pada kurun waktu Juni dan Juli sedang banjir uang kas.

"Jika pada hari normal rata-rata uang masuk ke satu kantor cabang kami di kisaran Rp20 miliar, tetapi pascalebaran hingga saat ini bisa mencapai Rp50 miliar," katanya.

Ia memprediksi kondisi tersebut akan terjadi hingga akhir Juli di mana dampak Lebaran mulai berkurang.

"Kalau sekarang masih fluktuatif, seperti misalnya pada hari Jumat minggu lalu uang masuk sudah di kisaran Rp20 miliar, tetapi di hari Senin naik lagi," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024