Cilacap, ANTARA JATENG - Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengajak seluruh pihak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Untuk memerangi narkoba, semuanya harus terlibat, tidak bisa hanya polisi saja, penegak hukum, tetapi semuanya dari orang tua, guru, masyarakat harus terlibat," katanya usai apel bersama peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional di halaman Pendopo Kabupaten Cilacap, Kamis, yang dilanjutkan dengan rilis pengungkapan kasus pengiriman paket narkoba ke Lembaga Pemasyarakatan Narkotika, Pulau Nusakambangan.

Ia mengapresiasi kinerja Kepolisian Resor Cilacap dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan seluruh lapas di Pulau Nusakambangan yang berhasil mengungkap kasus penyelundupan narkoba dengan berbagai modus.

Akan tetapi, dia mengaku prihatin karena berbagai peristiwa yang berkaitan dengan narkoba terjadi di Cilacap.

Dalam hal ini, dia mencontohkan pelaksanaan eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkoba dilaksanakan di Cilacap (Pulau Nusakambangan, red.), kasus penyelundupan narkoba ke dalam lapas banyak terjadi di Cilacap, dan terpidana kasus narkoba banyak yang dihukum di Cilacap.

Menurut dia, hal itu disebabkan Cilacap memiliki lapas terbesar yang berlokasi di Pulau Nusakambangan (terdapat tujuh lapas, red.) dan di dalamnya banyak gembong narkoba yang menjalani hukuman.

Kendati demikian, Bupati mengatakan hal itu tidak menyurutkan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap.

"Janganlah Cilacap hanya terkenal karena itu (Lapas Pulau Nusakambangan) tetapi juga terkenal karena pembangunannya. Marilah sama-sama bekerja membangun Cilacap dan memerangi narkoba," katanya.

Sementara itu, Kepala BNNK Cilacap AKBP Triatmo Hamardiyono mengatakan apel bersama peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional digelar untuk menggalang seluruh potensi yang ada di Cilacap agar bersama-sama memberantas narkoba.

Oleh karena itu, kata dia, dalam kegiatan tersebut juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama untuk memberantas narkoba.

Selain itu, kata dia, rangkaian peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional juga dengan kegiatan sepeda sehat yang akan digelar di Kroya.

"Kami juga berusaha menginventarisasi mahasiswa Cilacap yang belajar di luar kota karena selama ini identiknya kalau perantau membawa dampak negatif. Kami akan gali potensi-potensi mereka," katanya.

Usai apel bersama peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional itu dilanjutkan rilis pengungkapan kasus pengiriman paket berisi narkoba ke Lapas Narkotika, Pulau Nusakambangan.

Kasus tersebut terungkap berkat kerja sama petugas lapas khususnya Satgas Kamtib Nusakambangan dengan Polres Cilacap dan BNNK Cilacap.

Barang bukti narkoba yang disita petugas berupa 30 gram sabu-sabu dan 38 butir pil diduga ekstasi.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024