Semarang, ANTARA JATENG - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah masih menunggu investor untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di wilayah setempat.

"Kami masih menunggu investor karena untuk pembangunan SPBN harus melibatkan investor," kata Kepala DKP Provinsi Jawa Tengah Lalu M Syafriadi di Semarang, Rabu.

Dalam hal ini, dikatakannya, pemerintah tidak memiliki anggaran untuk pembangunan SPBN. Menurut dia, pemerintah hanya memfasilitasi dari sisi perizinan.

"Kalau DKP memberikan rekomendasi izin dan ini sifatnya gratis. Meski demikian, masih ada izin-izin lain di level pemkot atau pemkab dan dari Pertamina selaku penyalur," katanya.

Ia mengatakan untuk nilai investasi dari pembangunan SPBN ini di kisaran Rp5 miliar. Dana tersebut sudah termasuk pengurusan izin serta alat dan tangki timbun.

Sementara itu, diakuinya, hingga saat ini jumlah SPBN di Jawa Tengah mencapai 45 SPBN. Jumlah ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan nelayan di Jawa Tengah yang jumlahnya mencapai 25.000 nelayan.

"Idealnya di setiap pangkalan pendaratan ikan ada SPBN. Jumlah pangkalan pendaratan ikan kalau di Semarang mencapai 87. Seharusnya angka ini dipenuhi," katanya.

Ia mengatakan dari total pangkalan pendaratan ikan ini 11 di antaranya merupakan pelabuhan perikanan pantai, 1 pelabuhan nusantara, 1 pelabuhan samudera, sedangkan sisanya adalah pangkalan pendaratan ikan dan tempat pelelangan ikan.

"Mengenai hal ini kami berupaya memberikan kemudahan dari sisi izin, mudah-mudahan investor tertarik untuk ikut berinvestasi membangun SPBN," katanya.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024