Purwokerto, ANTARA JATENG - Penempatan sejumlah Pos Pengamanan Operasi Ramadniya Candi 2017 di wilayah Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, bakal dievaluasi demi kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2018, kata Kapolres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah.

"Salah satunya Pos Tuntang di Rawalo akan diubah atau ditempatkan di Pos Menganti," kata Azis Andriansyah usai memimpin Apel Konsolidasi Operasi Ramadniya Candi 2017 Polres Banyumas di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Ia mengatakan di Pos Menganti harus ada petugas yang selalu siaga untuk mengatur arus kendaraan karena ada titik persimpangan tanpa lampu pengatur lalu lintas (dimatikan selama arus mudik dan balik guna mengurangi antrean kendaraan di jalur selatan Jateng).

Padahal, kata dia, arus lalu lintas di simpang Menganti cukup padat sehingga harus ada personel yang mengatur lalu lintas di lokasi tersebut.

Selain Menganti, lanjut dia, di Wijahan, Kecamatan Kemranjen, banyak persimpangan atau perputaran menuju jalur alternatif.

"Dengan demikian harus ada personel yang berdiri di Wijahan agar tidak ada mobil yang memutar balik," katanya.

Lebih lanjut, Azis mengatakan pelaksanaan Operasi Ramadniya Candi 2017 Polres Banyumas lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, hal itu dapat diraih karena pihaknya terlebih dulu mempelajari evaluasi pelaksanaan operasi tahun-tahun sebelumnya untuk mengetahui apa saja yang menonjol agar bisa diantisipasi pada tahun 2017.

"Semoga tahun berikutnya dengan mempelajari evaluasi pada tahun ini akan lebih baik lagi," katanya.

Disinggung mengenai angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama pelaksanaan Operasi Ramadniya 2017 Polres Banyumas, dia mengatakan jika dibandingkan tahun sebelumnya, korban meninggal dunia turun 75 persen.

Dalam hal ini, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada Operasi Ramadniya 2016 Polres Banyumas sebanyak delapan orang, sedangkan pada tahun 2017 hanya dua orang.

Sementara jumlah kejadian kecelakaan selama Operasi Ramadniya 2017 sebanyak 37 kasus atau turun 27 persen dari tahun 2016 yang mencapai 40 kasus.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024