Semarang, ANTARA JATENG - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah memberikan pelatihan berbagai keterampilan secara intensif kepada 100 kepala keluarga yang mengikuti program transmigrasi dengan tujuan ke Kalimantan Utara.
"Pelatihan keterampilan bagi calon transmigran dilakukan di Yogyakarta mulai Juni hingga Agustus 2017," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng Wika Bintang di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan pelatihan meliputi materi dasar pertanian, perkebunan, dan perikanan, termasuk pembuatan pupuk serta pengolahan pascapanen.
Para calon transmigran juga dididik membuat produk-produk andalan dari daerah asal masing-masing sehingga bisa mandiri di lokasi transmigrasi.
"Kalau di daerahnya seperti Klaten banyak bambu, mereka dididik bagaimana membuat meja kursi dari bambu," ujarnya.
Wika menjelaskan bahwa 100 kepala keluarga yang akan diberangkatkan ke Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Sepunggur, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, pada Oktober 2017 itu berasal dari 20 kabupaten di Provinsi Jateng yang masing-masing kabupaten mengirimkan lima kepala keluarga.
Menurut dia pemberangkatan para transmigran asal Provinsi Jateng menunggu penyelesaian pembangunan rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya.
"Pemberangkatan transmigran juga menunggu kesiapan infrastrukturnya di sana dan pembangunan rumah transmigran diperkirakan butuh waktu sekitar tiga bulan," katanya.
Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta beberapa pemerintah kabupaten asal transmigran di Jateng juga Pemkab Bulungan sepakat bekerja sama melakukan program transmigrasi dengan model "sharing" sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus pemerataan jumlah penduduk di Indonesia.
Pemprov Jateng menyediakan rumah dan akomodasi pemberangkatan transmigran ke daerah transmigrasi, sedangkan Pemkab Bulungan memberikan legalitas lahan serta memenuhi kebutuhan dasar transmigran lainnya seperti air bersih, akses jalan, dan akses pendidikan.
Bentuk kerja sama antarpemerintah daerah tersebut diwujudnyatakan dengan memberangkatkan 100 kepala keluarga transmigran asal Provinsi Jateng ke UPT Sepunggur, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Selama 1,5 tahun sejak menetap di daerah transmigrasi, para transmigran mendapat bantuan jatah hidup berupa beras dan nonberas dari pemerintah pusat.
Tiap transmigran yang terdiri dari suami dan istri mendapat jatah hidup beras sebanyak 24 kilogram, sedangkan jika memiliki dua anak maka total bantuan beras yang diterima sebanyak 32 kilogram.
Selain bantuan jatah hidup, para transmigran juga mendapat satu unit rumah kayu dan lahan untuk bertani seluas satu hektare.
Jatah hidup nonberas seperti ikan asin, telur, minyak goreng, garam, sabun cuci, kacang hijau, dan minyak tanah juga diberikan kepada para transmigran.
"Pelatihan keterampilan bagi calon transmigran dilakukan di Yogyakarta mulai Juni hingga Agustus 2017," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng Wika Bintang di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan pelatihan meliputi materi dasar pertanian, perkebunan, dan perikanan, termasuk pembuatan pupuk serta pengolahan pascapanen.
Para calon transmigran juga dididik membuat produk-produk andalan dari daerah asal masing-masing sehingga bisa mandiri di lokasi transmigrasi.
"Kalau di daerahnya seperti Klaten banyak bambu, mereka dididik bagaimana membuat meja kursi dari bambu," ujarnya.
Wika menjelaskan bahwa 100 kepala keluarga yang akan diberangkatkan ke Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Sepunggur, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, pada Oktober 2017 itu berasal dari 20 kabupaten di Provinsi Jateng yang masing-masing kabupaten mengirimkan lima kepala keluarga.
Menurut dia pemberangkatan para transmigran asal Provinsi Jateng menunggu penyelesaian pembangunan rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya.
"Pemberangkatan transmigran juga menunggu kesiapan infrastrukturnya di sana dan pembangunan rumah transmigran diperkirakan butuh waktu sekitar tiga bulan," katanya.
Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta beberapa pemerintah kabupaten asal transmigran di Jateng juga Pemkab Bulungan sepakat bekerja sama melakukan program transmigrasi dengan model "sharing" sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus pemerataan jumlah penduduk di Indonesia.
Pemprov Jateng menyediakan rumah dan akomodasi pemberangkatan transmigran ke daerah transmigrasi, sedangkan Pemkab Bulungan memberikan legalitas lahan serta memenuhi kebutuhan dasar transmigran lainnya seperti air bersih, akses jalan, dan akses pendidikan.
Bentuk kerja sama antarpemerintah daerah tersebut diwujudnyatakan dengan memberangkatkan 100 kepala keluarga transmigran asal Provinsi Jateng ke UPT Sepunggur, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Selama 1,5 tahun sejak menetap di daerah transmigrasi, para transmigran mendapat bantuan jatah hidup berupa beras dan nonberas dari pemerintah pusat.
Tiap transmigran yang terdiri dari suami dan istri mendapat jatah hidup beras sebanyak 24 kilogram, sedangkan jika memiliki dua anak maka total bantuan beras yang diterima sebanyak 32 kilogram.
Selain bantuan jatah hidup, para transmigran juga mendapat satu unit rumah kayu dan lahan untuk bertani seluas satu hektare.
Jatah hidup nonberas seperti ikan asin, telur, minyak goreng, garam, sabun cuci, kacang hijau, dan minyak tanah juga diberikan kepada para transmigran.