Semarang, ANTARA JATENG - Aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta memanfaatkan teknologi digital dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai wujud kebangkitan nasional.

"Memasuki era digital yang sangat cepat ditunjukkan dalam konteks kebangkitan hari ini adalah bagaimana kita bangkit untuk melayani masyarakat untuk kemajuan dan kemakmuran bersama," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kabupaten Semarang, Senin.

Ia menjelaskan bahwa era digital juga dapat menimbulkan ancaman bagi keutuhan NKRI apabila tidak direspons secara bijak, seperti ujaran kebencian yang seringkali tersebar di tengah masyarakat.

Untuk itu, masyarakat diiimbau agar dapat menyaring informasi secara cermat dan tidak mudah terhasut.

"Serangan-serangan dari luar apapun bentuknya, baik luar dari negara Indonesia maupun dari luar ide kebaikan, di luar ide yang Pancasilais, seperti penyampaian ujaran-ujaran kebencian dan keburukan kepada publik bisa saja terjadi. Ketika kemudian tidak mampu menyaring, semua orang adanya marah-marah," ujarnya.

Kebangkitan ini, kata Ganjar, bisa dijadikan suatu momentum untuk bersatu kembali memikirkan Indonesia secara lebih komprehensif, lebih holistik untuk menghadapi tantangan yang luar biasa.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai memimpin Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-109 Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang bertajuk "Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional" di Museum Palagan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Usai mengikuti upacara Harkitnas, Ganjar dan rombongan berziarah ke makam pahlawan nasional dr. Cipto Mangoenkoesoema di kompleks pemakaman Watu Ceper, Kelurahan Kupang, Ambarawa.

Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024