Tanjungpinang, ANTARA JATENG - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
(TNI AD) menginvestigasi insiden tewasnya empat prajurit dalam latihan
Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Kabupaten Natuna,
Kepulauan Riau.
"Awalnya, informasi yang kami dapatkan korban sebanyak 10 orang. Kemudian, bertambah dua orang," kata Perwira Urusan Penerangan Komando Resor Militer (Korem) 033/Wira Pratama, Lettu Tatang Rohimat, di Tanjungpinang, Kamis.
Ia mengemukakan informasi tentang insiden dalam latihan PPRC masih simpang siur sehingga dilakukan investigasi, dan insiden yang menewaskan empat prajurit TNI AD itu dikategorikan sebagai kecelakaan.
"Tidak ada unsur kesengajaan. Ini murni kecelakaan," ucapnya.
Tatang mengatakan kemungkinan meriam yang digunakan dalam latihan perang itu dalam kondisi aus, sehingga arah tembakan tidak tepat sasaran.
"Seluruh pejabat TNI AD berada di Natuna sejak beberapa hari lalu. Komandan Korem 033 Brigjen TNI Fachri juga berada di Natuna sejak Minggu lalu," katanya.
Ia mengemukakan sampai sekarang belum ada informasi terbaru terkait rencana kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Natuna pada Sabtu (19/5).
"Belum ada informasi pembatalan atau pun penundaan kunjungan Presiden ke Natuna," demikian Lettu Tatang Rohimat.
"Awalnya, informasi yang kami dapatkan korban sebanyak 10 orang. Kemudian, bertambah dua orang," kata Perwira Urusan Penerangan Komando Resor Militer (Korem) 033/Wira Pratama, Lettu Tatang Rohimat, di Tanjungpinang, Kamis.
Ia mengemukakan informasi tentang insiden dalam latihan PPRC masih simpang siur sehingga dilakukan investigasi, dan insiden yang menewaskan empat prajurit TNI AD itu dikategorikan sebagai kecelakaan.
"Tidak ada unsur kesengajaan. Ini murni kecelakaan," ucapnya.
Tatang mengatakan kemungkinan meriam yang digunakan dalam latihan perang itu dalam kondisi aus, sehingga arah tembakan tidak tepat sasaran.
"Seluruh pejabat TNI AD berada di Natuna sejak beberapa hari lalu. Komandan Korem 033 Brigjen TNI Fachri juga berada di Natuna sejak Minggu lalu," katanya.
Ia mengemukakan sampai sekarang belum ada informasi terbaru terkait rencana kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Natuna pada Sabtu (19/5).
"Belum ada informasi pembatalan atau pun penundaan kunjungan Presiden ke Natuna," demikian Lettu Tatang Rohimat.