Jakarta, ANTARA JATENG - Kesepian bisa membuat seseorang terutama remaja perempuan mengalami masalah tidur, menurut sebuah studi.
Kesepian dapat diartikan sebagai perasaan tertekan yang dialami seseorang karena menganggap hubungan sosialnya tidak memadai.
Hasil studi yang melibatkan 2.232 orang remaja kembar yang lahir di Inggris dan Wales itu menunjukkan bahwa dewasa muda, yang kesepian sekitar 24 persen cenderung merasa lebih lelah dan mengalami kesulitan berkonsentrasi di siang hari.
Mereka juga memiliki kualitas tidur yang buruk, termasuk waktu yang dibutuhkan bisa tertidur, mengalami gangguan tidur serta relatif tetap terjaga di siang hari.
"Kualitas tidur yang berkurang adalah salah satu tanda kesepian sedang dirasakan dan temuan kami menggarisbawahi pentingnya pendekatan terapeutik dini untuk pemikiran negatif dan persepsi yang dapat membuat kesepian menjadi lingkaran setan," kata Prof. Louise Arseneault dari King's College London.
Selanjutnya, para peneliti juga menemukan bahwa ada hubungan antara kesepian, kualitas tidur yang buruk dan pengalaman menjadi korban kekerasan.
Kesepian, kualitas tidur yang buruk sekitar 70 persen lebih besar kemungkinanya terjadi pada mereka yang mengalami bentuk kekerasan termasuk kejahatan, pelecehan seksual dan penganiayaan dari anggota keluarga atau teman sebayanya.
Sulit tidur atau rasa gelisah yang muncul menjelang tidur bisa karena merasa kurang aman atau akibat respons stres biologis yang meningkat, menurut para peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Medicine itu.
"Kami juga menemukan bahwa pengalaman masa lalu misalnya pernah mengalami kekerasan memperburuk hubungan antara kesepian dan tidur yang buruk. Hal ini sesuai dengan temuan yang juga menemukan bahwa masalah tidur pada orang kesepian berhubungan dengan perasaan tidak aman," kata Timothy Matthews dari King's College London, seperti dilansir Indian Express.
Kesepian dapat diartikan sebagai perasaan tertekan yang dialami seseorang karena menganggap hubungan sosialnya tidak memadai.
Hasil studi yang melibatkan 2.232 orang remaja kembar yang lahir di Inggris dan Wales itu menunjukkan bahwa dewasa muda, yang kesepian sekitar 24 persen cenderung merasa lebih lelah dan mengalami kesulitan berkonsentrasi di siang hari.
Mereka juga memiliki kualitas tidur yang buruk, termasuk waktu yang dibutuhkan bisa tertidur, mengalami gangguan tidur serta relatif tetap terjaga di siang hari.
"Kualitas tidur yang berkurang adalah salah satu tanda kesepian sedang dirasakan dan temuan kami menggarisbawahi pentingnya pendekatan terapeutik dini untuk pemikiran negatif dan persepsi yang dapat membuat kesepian menjadi lingkaran setan," kata Prof. Louise Arseneault dari King's College London.
Selanjutnya, para peneliti juga menemukan bahwa ada hubungan antara kesepian, kualitas tidur yang buruk dan pengalaman menjadi korban kekerasan.
Kesepian, kualitas tidur yang buruk sekitar 70 persen lebih besar kemungkinanya terjadi pada mereka yang mengalami bentuk kekerasan termasuk kejahatan, pelecehan seksual dan penganiayaan dari anggota keluarga atau teman sebayanya.
Sulit tidur atau rasa gelisah yang muncul menjelang tidur bisa karena merasa kurang aman atau akibat respons stres biologis yang meningkat, menurut para peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Medicine itu.
"Kami juga menemukan bahwa pengalaman masa lalu misalnya pernah mengalami kekerasan memperburuk hubungan antara kesepian dan tidur yang buruk. Hal ini sesuai dengan temuan yang juga menemukan bahwa masalah tidur pada orang kesepian berhubungan dengan perasaan tidak aman," kata Timothy Matthews dari King's College London, seperti dilansir Indian Express.