Temanggung, ANTARA JATENG - Sekitar 95 persen pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung, Jawa Tengah, memanfaatkan pembiayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kata Direktur RSUD Temanggung, Artiyono.

"Klaim BPJS di RSUD Temanggung setiap bulan antara Rp6 miliar hingga Rp7 miliar, jumlah tersebut mampu dibayar lunas oleh BPJS Kesehatan setiap bulan," katanya di Temanggung, Rabu.

Ia menuturkan sampai saat pembayaran klaim BPJS Kesehatan berjalan lancar dan tidak ada tunggakan.

"Kalau verifikasinya cepat, dua minggu setelah verifikasi langsung dibayar," katanya.

Ia mengatakan klaim tersebut berasal dari klaim rawat inap, pengecekan kesehatan di poli klinik dan pelayanan kesehatan lainnya yang menggunakan BPJS.

Dari seluruh pasien yang menjalani rawat inap di RSUD, hanya sekitar lima persen pasien yang tidak mengunakan BPJS, yakni mereka yang menjalani rawat inap di ruang VIP.

Pasien yang menjalani rawat inap dengan memanfaatkan BPJS menempati ruang rawat inap kelas 1, 2, dan 3.

Penempatan pasien sesuai dengan kelas BPJS yang tercatat dalam kartu BPJS pasien.

"Meskipun di kelas tiga, fasilitas ruang rawat inap sama dengan kelas satu dan dua, yakni menggunakan AC," katanya.

Ia menyebutkan dari sekitar 437 tempat tidur di RSUD, 45 persennya untuk rawat inap kelas tiga yang memang disiapkan untuk pasien yang memanfaatkan BPJS.

Ke depan, ruang rawat inap untuk kelas tiga akan ditambah seiring dengan pembangunan tahap kedua pembangunan gedung lantai tujuh yang saat ini mulai dikerjakan.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2024