Magelang, ANTARA JATENG - Sejumlah karyawan PT Pertamina mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma`arif Desa Wringinputih, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam program Pertamina Energi Negeri.
Pada kegiatan belajar mengajar tersebut, siswa diajak mengikuti kegiatan dalam suasana yang baru, yakni di Balai Ekonomi Desa Wringinputih.
Pejabat sementara Area Manager Communication & Relation PT Pertamina (Persero) Area Jawa Bagian Tengah Muslim Dharmawan mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menginspirasi generasi muda Indonesia, sekaligus memperkenalkan dunia energi yang terefleksi dari Pertamina sebagai perusahaan energi nasional Indonesia.
Selain itu, katanya kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkenalkan para relawan akan kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan Indonesia.
"Program ini merupakan agenda tahunan pekerja Pertamina sebagai bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat untuk berbagi pengetahuan, mengenal profesi, menanamkan budi pekerti serta budaya safety yang disampaikan dengan cara menarik dan menyenangkan. Program ini kami rasa baik untuk ditularkan kepada generasi penerus bangsa agar menjadi generasi yang jujur, tulus, dan amanah di masa depan," katanya.
Menurut dia sekolah yang menjadi sasaran program adalah yang berada di sekitar wilayah kerja Pertamina dan difokuskan pada sekolah dengan latar belakang ekonomi prasejahtera atau sekolah dengan kategori di bawah sekolah standar nasinal.
Ia mengatakan kegiatan Pertamina Energi Negeri 2, khususnya di wilayah operasional Jawa Bagian Tengah, berlangsung di Semarang dan Magelang, yakni SDN Kemijen 1 Semarang, SDN Kemijen 2 Semarang, SDN Kalibanteng Kulon 1 Semarang, SDN Sekayu Semarang, dan MI Ma�arif Wringinputih Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan, Pertamina Energi Negeri merupakan sebuah ajakan kepada setiap pekerja Pertamina dan anak perusahaan untuk bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan sebagai wujud ikut serta dalam kemajuan Pendidikan Indonesia serta menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia. Kegiatan sukarela ini diinisiasi secara murni oleh pekerja-pekerja Pertamina.
"Sebelum terjun langsung dalam kegiatan belajar mengajar, seluruh relawan Pertamina Energi Negeri telah diberikan pembekalan oleh beberapa narasumber mengenai pengetahuan produk, dan teknik berbicara di depan umug, dan pemahanan lainnya yang diperlukan selama pelaksanaan kegiatan agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan optimal," katanya.
Ia mengatakan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama sehingga masyarakat dan pemerintah harus beriringan untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa. Pertamina merasa bangga dapat mengambil bagian dalam memajukan dunia pendidikan melalui kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini ditunjukkan sebagai bentuk kepedulian pekerja Pertamina terhadap pengembangan aspek sikap dan perilaku serta tindakan (budaya) anak-anak usia pendidikan dasar, sekaligus melakukan aktivitas bermanfaat di luar jam kerja.
"Guna mendukung peningkatan pendidikan di sekolah, kami memberikan bantuan pendidikan berupa tiga set perlengkapan multimedia berupa PC, layar, dan proyektor agar guru di sekolah ini dapat meningkatkan model pembelajaran di sekolah untuk lebih interaktif ke depannya dengan siswa," katanya.
Pada kegiatan belajar mengajar tersebut, siswa diajak mengikuti kegiatan dalam suasana yang baru, yakni di Balai Ekonomi Desa Wringinputih.
Pejabat sementara Area Manager Communication & Relation PT Pertamina (Persero) Area Jawa Bagian Tengah Muslim Dharmawan mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menginspirasi generasi muda Indonesia, sekaligus memperkenalkan dunia energi yang terefleksi dari Pertamina sebagai perusahaan energi nasional Indonesia.
Selain itu, katanya kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkenalkan para relawan akan kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan Indonesia.
"Program ini merupakan agenda tahunan pekerja Pertamina sebagai bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat untuk berbagi pengetahuan, mengenal profesi, menanamkan budi pekerti serta budaya safety yang disampaikan dengan cara menarik dan menyenangkan. Program ini kami rasa baik untuk ditularkan kepada generasi penerus bangsa agar menjadi generasi yang jujur, tulus, dan amanah di masa depan," katanya.
Menurut dia sekolah yang menjadi sasaran program adalah yang berada di sekitar wilayah kerja Pertamina dan difokuskan pada sekolah dengan latar belakang ekonomi prasejahtera atau sekolah dengan kategori di bawah sekolah standar nasinal.
Ia mengatakan kegiatan Pertamina Energi Negeri 2, khususnya di wilayah operasional Jawa Bagian Tengah, berlangsung di Semarang dan Magelang, yakni SDN Kemijen 1 Semarang, SDN Kemijen 2 Semarang, SDN Kalibanteng Kulon 1 Semarang, SDN Sekayu Semarang, dan MI Ma�arif Wringinputih Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan, Pertamina Energi Negeri merupakan sebuah ajakan kepada setiap pekerja Pertamina dan anak perusahaan untuk bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan sebagai wujud ikut serta dalam kemajuan Pendidikan Indonesia serta menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia. Kegiatan sukarela ini diinisiasi secara murni oleh pekerja-pekerja Pertamina.
"Sebelum terjun langsung dalam kegiatan belajar mengajar, seluruh relawan Pertamina Energi Negeri telah diberikan pembekalan oleh beberapa narasumber mengenai pengetahuan produk, dan teknik berbicara di depan umug, dan pemahanan lainnya yang diperlukan selama pelaksanaan kegiatan agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan optimal," katanya.
Ia mengatakan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama sehingga masyarakat dan pemerintah harus beriringan untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa. Pertamina merasa bangga dapat mengambil bagian dalam memajukan dunia pendidikan melalui kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini ditunjukkan sebagai bentuk kepedulian pekerja Pertamina terhadap pengembangan aspek sikap dan perilaku serta tindakan (budaya) anak-anak usia pendidikan dasar, sekaligus melakukan aktivitas bermanfaat di luar jam kerja.
"Guna mendukung peningkatan pendidikan di sekolah, kami memberikan bantuan pendidikan berupa tiga set perlengkapan multimedia berupa PC, layar, dan proyektor agar guru di sekolah ini dapat meningkatkan model pembelajaran di sekolah untuk lebih interaktif ke depannya dengan siswa," katanya.