Semarang, ANTARA JATENG - Besaran pajak pertambahan nilai (PPN) impor yang berhasil dihimpun oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah I dari awal tahun hingga pertengahan bulan ini tumbuh 13,31 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Untuk penerimaan tahun berjalan PPN impor hingga saat ini mencapai Rp681.920.477.517 atau naik dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu Rp601.824.905.875," kata Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I Irawan di Semarang, Selasa.

Dia mengatakan peningkatan tersebut merupakan indikasi bahwa kondisi industri di dalam negeri semakin baik. Dalam hal ini, volume impor yang didatangkan oleh pengusaha untuk operasional industri dalam negeri meningkat.

"Bisa juga peningkatan ini karena mendekati Lebaran, artinya tingkat produksi industri di dalam negeri juga meningkat," katanya.

Untuk diketahui, hingga saat ini industri di dalam negeri masih memiliki ketergantungan cukup besar terhadap bahan baku impor, salah satunya industri tekstil.

Meski meningkat, dikatakannya, pencapaian PPN impor ini baru 30,57 persen dari target yang sudah ditentukan. Berdasarkan data, target perolehan PPN impor pada tahun ini mencapai Rp2,230 triliun.

Sementara itu, dari sisi kondisi perekonomian di dalam negeri diakuinya juga membaik terlihat dari meningkatnya PPN dalam negeri pada tahun ini yaitu mencapai 96,88 persen.

Dia mengatakan dari awal tahun 2017 hingga pertengahan bulan ini, pencapaian PPN dalam negeri sebesar Rp1.802.163.968.173. Angka ini tumbuh dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu Rp915.354.604.447.

"Jika dibandingkan dengan target perolehan pada tahun ini, pencapaiannya baru 18,70 persen. Untuk target PPN dalam negeri pada tahun ini sebesar Rp9,635 triliun," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024