Pekalongan, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengingatkan warga masyarakat mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue seiring dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Tuti Widayanti di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa sejak Januari hingga awal April 2017, jumlah penderita DBD sudah mencapai 32 kasus.

"Sebanyak 32 kasus DBD ini, dua penderita dinyatakan meninggal dunia karena terlambat di bawa ke rumah sakit oleh orang tuanya," katanya.

Menurut dia, penyebaran kasus DBD hampir merata di beberapa kelurahan pada empat kecamatan, antara lain Podosugih, Pasirkramat, Tirto, Pringrejo, Medono, dan Sapurokebulen, Kecamatan Pekalongan Barat.

Kemudian, Kelurahan Noyontaansari, Poncol, dan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur. Adapun kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, antara lain Panjang Wetan, Kandang Panjang, Krapyak, Padukuhan Kraton, dan Bandengan.

"Selanjutnya, di wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan, antara lain Jenggot, Banyuurip, dan Buarankradenan. DBD ini tidak menyerang usia balita saja melainkan juga orang dewasa," katanya.

Ia mengatakan untuk pencegahan dan meminimalkan penyebaran DBD, masyarakat perlu melaksanakan "pemberantasan sarang nyamuk" secara serentak dan rutin dilakukan seminggu sekali di lingkungannya masing-masing.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu menyadari pentingnya memantau keberadaan jentik nyamuk "aedes aegypti" untuk segera dibasmi.

"Pembasmian sarang nyamuk dengan cara pengasapan (fogging) saya nilai tidak efektif. Hal yang perlu diperhatikan dalam PSN adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024