Purworejo, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belajar kedisiplinan dan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan dari S.Parmudji (88), ayahanda yang meninggal dunia di Rumah Sakit Dr.Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin pukul 09.15 WIB.

"Bapak itu orangnya disiplin sekali, tapi sederhana dan anak-anaknya belajar untuk (hidup) sederhana serta disiplin, termasuk belajar `nrimo`," katanya di Kabupaten Kutoarjo, Senin petang.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat berada di rumah duka di Jalan Kantor Pos 10A RT 01 RW 08 Semawung Daleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, usai prosesi pemakaman ayahanda.

Ganjar mengungkapkan bahwa ayahanda mempunyai watak keras sehingga hampir semua anak-anaknya pernah dimarahi.

"Bapak saya itu (dulu bertugas di Kesatuan) Brimob sehingga keras, tapi saat anak-anaknya beranjak besar, bapak memberikan satu konsep diri yang dibiarkan, makanya ketika saya ke (terjun) politik, itupun Bapak membiarkan," ujarnya.

Menurut Ganjar, kenangan yang paling berkesan dengan ayahanda adalah ketika dirinya berhenti merokok sekitar tahun 1993-an.

"Bapak saya itu perokok sangat berat, terus kemudian beliau berhenti merokok hingga akhirnya saya ikut berhenti merokok seperti beliau," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Pemakaman ayahanda Ganjar yang disertai hujan deras dihadiri sejumlah pejabat penting seperti Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Kepala Kejati Jateng Sugeng Pujiyanto, dan sebagian besar kepala dinas di lingkungan Pemprov Jateng.

Parmudji yang merupakan pensiunan polisi di Kesatuan Brimob ini diketahui menderita komplikasi penyakit akibat faktor sakit lanjut usia sehingga harus menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit.

Almarhum dipindahkan ke RS Dr. Sardjito pada 22 September 2017 setelah kondisinya kritis.

Mengetahui kondisi ayahanda yang kritis tersebut, Ganjar sempat membatalkan rencana umrah ke Tanah Suci Mekah

Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024