Sukoharjo, ANTARA JATENG - Perseroan Terbatas Kondang Impor Ekspor (Konimex) membantu pembangunan fasilitas sanitasi sekolah di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-50 Konimex, perusahaan farmasi yang berdiri sejak 1967.
Proyek sanitasi sekolah dasar (SD) di Sukoharjo merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang rencananya akan dibangun 75 sekolah, kata Direktur PT Konimex Rachmadi Joesoef, di Sukoharjo, Kamis.
Menurut dia, proses pelaksanaan akan dibantu mitra lokal perdana dalam program sanitasi sekolah sebanyak 150 sanitasi di 75 SD.
"Kami akan melakukan perbaikan dan pembangunan terhadap fasilitas sanitasi di SD, serta memberikan edukasi perilaku hidup bersih, dan sehat," kata Rachmadi Joesoef.
Rachmadi Joesoef mengatakan kreteria toilet sekolah yang dibangun atau renovasi, antara lain, soal kelayakan infrastruktur dan perbandingan ratio jumlah toilet dengan jumlah siswa di SD yang tidak seimbang.
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo dokter Nasrudin mengatakan jumlah ideal satu toilet di sekolah rata-rata untuk 25 siswi dan 40 siswa, sedangkan kebutuhan air bersih setiap anak sekitar 1,5 liter.
Oleh karena itu, Nasrudin mengapresiasi adanya proyek sanitasi sekolah yang dilakukan PT Konimex di Sukoharjo sehingga anak dapat diberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.
Perlu diketahui angka kematian akibat penyakit diare di dunia rata-rata 1.800 orang per hari. Hal ini, salah satunya berbasis akibat makanan danm minuman serta perilaku hidup yang tidakl sehat.
"Sanitasi ini, pertama berbasis keluarga, kedua lingkungan sekolah yang ada komunitas siswa," katanya.
Nasrudin mengatakan bahwa toilet di sekolah sekolah di Sukoharjo kebanyakan masih kurang memenuhi standar dan tidak adanya tempat cuci tangan, tempat sampah minim, sehingga likungan sekolah menjadi tidat terasa nyamn bagi kegiatan belajar mengajar.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Sukoharjo Mulyadi mengatakan keadanaan sanitasi di SD Sukoharjo yang sesuai standar masih sedikit yakni sekitar 40 persen, sedangkan sekitar 40 persen lainnya kurang, dan sisanya jauh di bawah standar.
Pihaknya apresiasi kegiatan `Corporate Social Responsibility` (CSR) PT Konimex dalam rangka peringatan HUT ke-50 tahun ini.
Menurut Muyadi, penyediaan air bersih dan aman serta fasilitas toilet yang layak di sekolah merupakan bagian dari hak anak yang harsu dipenuhi oleh semua pihak.
Ia mengatakan bahwa tujuan pendidikan nasional untuk membentuk manusia seutuhnya yang memiliki kecerdasan sosial, intelektual, spiritual, dan keterampilan.
Apa hubunganya dengan sanitasi semua akan tercapai apabila dalam pelaksanaan di sekolah yang kondusif, menyenangkan, nyaman, dan aman, anak akan mudah belajar dengan tenang.
Proyek sanitasi sekolah dasar (SD) di Sukoharjo merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang rencananya akan dibangun 75 sekolah, kata Direktur PT Konimex Rachmadi Joesoef, di Sukoharjo, Kamis.
Menurut dia, proses pelaksanaan akan dibantu mitra lokal perdana dalam program sanitasi sekolah sebanyak 150 sanitasi di 75 SD.
"Kami akan melakukan perbaikan dan pembangunan terhadap fasilitas sanitasi di SD, serta memberikan edukasi perilaku hidup bersih, dan sehat," kata Rachmadi Joesoef.
Rachmadi Joesoef mengatakan kreteria toilet sekolah yang dibangun atau renovasi, antara lain, soal kelayakan infrastruktur dan perbandingan ratio jumlah toilet dengan jumlah siswa di SD yang tidak seimbang.
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo dokter Nasrudin mengatakan jumlah ideal satu toilet di sekolah rata-rata untuk 25 siswi dan 40 siswa, sedangkan kebutuhan air bersih setiap anak sekitar 1,5 liter.
Oleh karena itu, Nasrudin mengapresiasi adanya proyek sanitasi sekolah yang dilakukan PT Konimex di Sukoharjo sehingga anak dapat diberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.
Perlu diketahui angka kematian akibat penyakit diare di dunia rata-rata 1.800 orang per hari. Hal ini, salah satunya berbasis akibat makanan danm minuman serta perilaku hidup yang tidakl sehat.
"Sanitasi ini, pertama berbasis keluarga, kedua lingkungan sekolah yang ada komunitas siswa," katanya.
Nasrudin mengatakan bahwa toilet di sekolah sekolah di Sukoharjo kebanyakan masih kurang memenuhi standar dan tidak adanya tempat cuci tangan, tempat sampah minim, sehingga likungan sekolah menjadi tidat terasa nyamn bagi kegiatan belajar mengajar.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Sukoharjo Mulyadi mengatakan keadanaan sanitasi di SD Sukoharjo yang sesuai standar masih sedikit yakni sekitar 40 persen, sedangkan sekitar 40 persen lainnya kurang, dan sisanya jauh di bawah standar.
Pihaknya apresiasi kegiatan `Corporate Social Responsibility` (CSR) PT Konimex dalam rangka peringatan HUT ke-50 tahun ini.
Menurut Muyadi, penyediaan air bersih dan aman serta fasilitas toilet yang layak di sekolah merupakan bagian dari hak anak yang harsu dipenuhi oleh semua pihak.
Ia mengatakan bahwa tujuan pendidikan nasional untuk membentuk manusia seutuhnya yang memiliki kecerdasan sosial, intelektual, spiritual, dan keterampilan.
Apa hubunganya dengan sanitasi semua akan tercapai apabila dalam pelaksanaan di sekolah yang kondusif, menyenangkan, nyaman, dan aman, anak akan mudah belajar dengan tenang.