Kudus, ANTARA JATENG - Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Arga Dahana Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, masuk nominasi peraih penghargaan kalpataru dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk kategori penyelamat lingkungan pada tahun 2017.

Divisi Penelitian dan Pengembangan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala Arga Dahana UMK M. Amin Ma`ruf di Kudus, Selasa, mengungkapkan tahun ini merupakan nominasi kedua, setelah sebelumnya juga mendapatkan kesempatan serupa dan mendapatkan penghargaan kalpataru pada tahun 2016.

"Mudah-mudahan, tahun ini Mapala Arga Dahana UMK juga mendapatkan penghargaan serupa," ujarnya.

Untuk bisa mendapatkan penghargaan kalpataru tersebut, Mapala Arga Dahana juga diminta mempresentasikan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakannya selama ini di hadapan Tim Korespondensi dan Verifikasi Lapangan yang hadir di Kudus, Selasa.

Tim penilai tersebut, meliputi Ammy Rita Manalu dan Joko Tri Hartanto (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng), Ananto Aji (Universitas Negeri Semarang), Ifdrol Syukri (PKP Jateng), serta Khoiri Nurokhim (Yayasan Bintari).

Tampak hadir, Rektor UMK Suparnyo didampingi Wakil Rektor III Rohmad Winarso, Wakil Rektor IV Subarkah, pemerhati lingkungan Hendy Hendro, serta perwakilan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus Indriatmoko serta aktivis Mapala Arga Dahana UMK.

M. Amin Ma`ruf saat presentasi mewakili Mapala Arga Dahana menyampaikan, bahwa sudah banyak kegiatan yang telah dilakukan.

Di antaranya, penyuluhan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan bagi masyarakat dengan melibatkan perangkat desa.

"Tujuan kegiatan tersebut, untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Selain itu, UKM Mapala Arga Dahana juga secara kontinyu melakukan penghijauan di berbagai tempat, serta melakukan kegiatan bersih gunung.

Ia mengatakan, kegiatan bersih gunung pernah dilakukan di Pegunungan puncak 29, Gunung Semeru, dan Gunung Lawu.

Kegiatan lain yang dilakukan, lanjut Amin, yakni Program Pendidikan Lingkungan untuk Anak-anak (Enviromental Education Program for Children/EEPC) untuk Sekolah Dasar (SD) pada 3 Februari 2016, dengan materi pengenalan lingkungan hidup, pembibitan, penanaman dan perawatan pohon, sampai dengan pengelolaan sampah dan pendidikan tanggap bencana.

Program pendidikan lingkungan terhadap siswa tingkat SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu dalam rangka meningkatkan kepedulian anak terhadap lingkungan.

Adapun jumlah sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut mencapai 102 sekolah di Kabupaten Kudus.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024