Purwokerto, ANTARA JATENG - Pertumbuhan perbankan di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, pada tahun 2017 diprediksi tinggi, kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto Farid Faletehan.

"Untuk tahun 2017 kami perkirakan akan lebih baik karena kondisinya mendukung," katanya usai Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan "Financial Executive Gathering 2017" di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Menurut dia, indikasi pertumbuhan perbankan tersebut terlihat dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir.

Ia mengatakan target pertumbuhan perbankan di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara tahun 2017 mengikuti nasional sebesar 9 persen-12 persen.

"Kalau tahun 2016 sekitar 8 persen-9 persen," katanya.

Dia mengaku optimistis pertumbuhan perbankan di eks Keresidenan Banyumas mampu di atas nasional.

Sementara saat memberi sambutan, Farid mengatakan aset perbankan secara nasional posisi Desember 2016 mencapai Rp6.852 triliun, sedangkan total aset perbankan di wilayah Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp512 triliun.

Dengan demikian, kata dia, bagian (share) perbankan di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto atau di eks Keresidenan Banyumas terhadap total perbankan di Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp32,18 triliun atau 6,28 persen.

"Jika dibandingkan dengan total aset perbankan Daerah Istimewa Yogyakarta (DlY) sekitar Rp65,13 triliun, maka `share` eks Keresidenan Banyumas mencapai 49,41 persen, sedangkan `share` total BPR/S (Bank Perkreditan Rakyat/Syariah) di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto terhadap total BPR/S di Provinsi Jawa Tengah sebesar 19,50 persen," katanya.

Dari total aset perbankan di eks Keresidenan Banyumas sebesar Rp32,18 triliun tersebut, kata dia, bagian masing-masing kabupaten di eks Keresidenan Banyumas terhadap total perbankan di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto, antara lain Banyumas sebesar 52,61 persen atau sebesar Rp16,93 triliun, Cilacap sebesar 25,85 persen atau sebesar Rp8,32 triliun, Banjarnegara sebesar 11,93 persen atau sebesar Rp3,8 triliun, dan Purbalingga 9,61 persen atau sebesar Rp3,1 triliun.

Selanjutnya, dari sisi aset perbankan posisi Desember 2016 sebesar Rp29,98 triliun dibandingkan akhir Desember 2015 meningkat sebesar Rp2,64triliun atau 8,95 persen dengan yang terdiri atas aset bank umum konvensional maupun syariah sebesar Rp27,32 triliun meningkat sebesar Rp1,9 triliun atau 7,65 persen.

Sementara aset BPR konvensional maupun syariah sebesar Rp4,85 triliun meningkat sebesar Rp702 miliar atau 16,92 persen.

Terkait kinerja keuangan di Kabupaten Banyumas, Farid mengatakan dari sisi aset perbankan posisi Desember 2016 sebesar Rp16,93 triliun dibandingkan akhir Desember 2015 meningkat sebesar Rp953 miliar atau 5,97 persen yang terdiri atas set bank umum konvensional maupun syariah sebesar Rp15,76 triliun meningkat sebesar Rp837 miliar atau 5,61 persen, dan aset BPR konvensional maupun syariah sebesar Rp1,16 triliun meningkat sebesar Rp116 miliar atau 11,10 persen.

Kinerja keuangan di Kabupaten Cilacap dari sisi aset perbankan posisi Desember 2016 sebesar Rp8,32 triliun dibandingkan akhir Desember 2015 meningkat sebesar Rp515 miliar atau 6,61 persen yang terdiri atas aset bank umum konvensional maupun syariah sebesar Rp7,12 triliun meningkat sebesar Rp375 miliar atau 5,56 persen, dan aset BPR konvensional maupun syariah sebesar Rp1,19 triliun meningkat sebesar Rp140 miliar atau 13,28 persen.

Kinerja keuangan di Kabupaten Purbalingga dari sisi aset perbankan posisi Desember 2016 sebesar Rp3,09 triliun dibandingkan akhir Desember 2015 meningkat sebesar Rp774 miliar atau 33,39 persen yang terdiri atas aset bank umum konvensional maupun syariah sebesar Rp2,46 triliun meningkat sebesar Rp706 miliar atau 40,16 persen, dan aset BPR konvensional maupun syariah sebesar Rp627 miliar meningkat sebesar Rp68 miliar atau 12,12 persen.

Kinerja keuangan di Kabupaten Banjarnegara dari sisi aset perbankan posisi Desember 2016 sebesar Rp3,84 triliun dibandingkan akhir Desember 2015 meningkat sebesar Rp401 miliar atau 11,65 persen terdiri atas aset bank umum konvensional maupun syariah sebesar Rp1,97 triliun meningkat sebesar Rp23 miliar atau 1,18 persen, dan aset BPR konvensional maupun syariah sebesar Rp1,86 triliun meningkat sebesar Rp378 miliar atau 25,41 persen.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024