Purwokerto, ANTARA JATENG - Gempa berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Senin, pukul 15.12 WIB, dan getarannya terasakan hingga Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Salah seorang warga Perumahan Tanjung Elok, Purwokerto, Eviyanti mengaku dikejutkan oleh guncangan yang cukup kencang saat sedang menonton televisi.
"Saat sedang nonton TV, tiba-tiba saya merasakan guncangan. Saya lihat beberapa perabotan yang bergerak-gerak," katanya.
Setelah menelepon ke beberapa temannya di Purwokerto dan Cilacap, dia baru menyadari bahwa guncangan itu adalah gempa.
Saat dihubungi dari Purwokerto, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 15.12 WIB berkekuatan 5,2 SR itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Gempa berlokasi di 7,94 lintang selatan dan 108,24 bujur timur atau 33 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Tasikmalaya dengan kedalaman 49 kilometer," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan peralatan di Stasiun Meteorologi, gempa tersebut dirasakan hingga I-II "Modified Mercalli Intensity (MMI)" atau dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda yang menggantung terlihat bergoyang.
Dia mengaku sempat dihubungi sejumlah warga dari Purwokerto, Banyumas, dan Cilacap karena mereka merasakan guncangan gempa tersebut.
Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan mengenai kemungkinan terjadinya kerusakan akibat gempa khususnya di wilayah barat Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Sidareja dan Kedungreja.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan kerusakan. Kami akan terus memantau perkembangan dari gempa tersebut," katanya.
Kalakhar BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo mengatakan pihaknya juga akan terus memantau kemungkinan adanya kerusakan karena gempa tersebut dirasakan warga di beberapa wilayah Banyumas.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, gempa yang berpusat di Tasikmalaya dirasakan oleh beberapa warga seperti di Lumbir dan Sumpiuh," katanya.
Salah seorang warga Perumahan Tanjung Elok, Purwokerto, Eviyanti mengaku dikejutkan oleh guncangan yang cukup kencang saat sedang menonton televisi.
"Saat sedang nonton TV, tiba-tiba saya merasakan guncangan. Saya lihat beberapa perabotan yang bergerak-gerak," katanya.
Setelah menelepon ke beberapa temannya di Purwokerto dan Cilacap, dia baru menyadari bahwa guncangan itu adalah gempa.
Saat dihubungi dari Purwokerto, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 15.12 WIB berkekuatan 5,2 SR itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Gempa berlokasi di 7,94 lintang selatan dan 108,24 bujur timur atau 33 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Tasikmalaya dengan kedalaman 49 kilometer," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan peralatan di Stasiun Meteorologi, gempa tersebut dirasakan hingga I-II "Modified Mercalli Intensity (MMI)" atau dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda yang menggantung terlihat bergoyang.
Dia mengaku sempat dihubungi sejumlah warga dari Purwokerto, Banyumas, dan Cilacap karena mereka merasakan guncangan gempa tersebut.
Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan mengenai kemungkinan terjadinya kerusakan akibat gempa khususnya di wilayah barat Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Sidareja dan Kedungreja.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan kerusakan. Kami akan terus memantau perkembangan dari gempa tersebut," katanya.
Kalakhar BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo mengatakan pihaknya juga akan terus memantau kemungkinan adanya kerusakan karena gempa tersebut dirasakan warga di beberapa wilayah Banyumas.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, gempa yang berpusat di Tasikmalaya dirasakan oleh beberapa warga seperti di Lumbir dan Sumpiuh," katanya.