Kudus, ANTARA JATENG - Pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diprediksi baru bisa selesai pada 2018.

"Sejak awal pembangunan bendungan sangat bergantung pada kondisi cuaca sehingga upaya mengejar bisa selesai tahun ini tentu sulit direalisasikan jika curah hujannya tinggi," kata Supervisor Proyek Bendungan Logung Dodi Indrawan di Kudus, Senin.

Jika cuaca mendukung, dia optimistis bisa mengupayakan agar proyek tersebut selesai tahun ini, sedangkan realisasi pembangunan hingga saat ini mencapai 43 persen atau sesuai perencanaan.

Kegiatan pembangunan saat ini, berupa pembuatan bangunan pelimpah (spillway), sedangkan pada saat yang sama akan dilakukan pembuatan bendungan utama.

Pada 2018, kata dia, dijadwalkan penimbunan bendungan inti karena saat musim hujan pekerjaan tersebut sulit direalisasikan.

"Mudah-mudahan, triwulan pertama tahun 2018 bisa selesai," ujarnya.

Sekretaris Daerah Pemkab Kudus Noor Yasin berharap, pengerjaan pembangunan tetap mempertimbangkan kualitas bangunan, meskipun ada upaya percepatan.

"Jika melihat dinamika yang ada, untuk mencapai target pengerjaan bisa selesai tahun ini memang sulit," ujarnya.

Apalagi, kata dia, cuaca yang terjadi memang kurang mendukung ditambah permasalahan dengan warga pemilik lahan.

Tugas Pemkab Kudus untuk memfasilitasi pembebasan tanah, kata dia, sudah dijalankan, meskipun ada beberapa lahan yang ditempuh lewat jalur konsinyasi (menitipkan ganti rugi ke Pengadilan Negeri Kudus).

Lahan yang akan dibangun Waduk Logung seluas 196 hektare, tersebar di Desa Tanjungrejo dan Honggosoco (Kecamatan Jekulo), Desa Kandangmas dan Rejosari (Kecamatan Dawe), serta lahan milik Perum Perhutani.
Megaproyek pembangunan Bendungan Logung tersebut, dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh pemerintah pusat lewat APBN sekitar Rp558,9 miliar.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024