Jakarta, ANTARA JATENG - Spyware, perangkat lunak untuk memata-matai, dapat terpasang secara tidak sengaja ketika pengguna memasang sebuah aplikasi di ponsel mereka.
"Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri," kaa pakar digital forensik Ruby Alamsyah, saat dihubungi, Senin (30/1).
Aplikasi yang disusupi spyware bisa memiliki dua file berbeda, satu file asli aplikasi, satu berupa spyware.
Begitu terpasang di ponsel, spyware dapat menyembunyikan diri, tidak terdeteksi secara fisik namun ia mengirim data ke server pengintai, misalnya berupa isi pesan singkat walaupun terlindungi enkripsi.
Ponsel yang terpasang spyware belum tentu terasa perubahan karena banyak modus dan program itu bisa mengembangkan diri.
Bahkan spyware profesional saat terpasang pun tidak terlihat, kata Ruby.
Ia memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan agar ponsel tidak disusupi spyware.
1. OS asli
Pastikan ponsel menggunakan operating sytem yang asli.
2. Pikir sebelum klik
Jangan sembarangan mengklik tautan di website maupun yang dikirimkan melalui pesan singkat atau surat elektronik. Bisa saja tautan yang diklik merujuk ke sebuah situs atau lampiran yang mengandung malware atau spyware.
3. Aplikasi resmi
Biasakan mengunduh dari toko resmi, misalnya Play Store dan App Store, karena mereka mengkurasi setiap aplikasi yang dibuat pengembang.
4. Cek perusahaan pembuat
Sebelum mengunduh aplikasi, sebaiknya pengguna sudah tahu perusahaan apa yang membuatnya. Jangan asal mengunduh aplikasi hanya karena memiliki ikon yang sama, pastikan aplikasi tersebut sesuai dengan nama pengembang pembuatnya, terutama untuk aplikasi perbankan. Menurut Ruby, aplikasi berbayar memiliki risiko disusupi malware.
Bila ponsel sudah terlanjur disusupi spyware, lebih baik mengganti handset dan membuat akun baru daripada masuk menggunakan akun lama dan menggunakan fitur "pemulihan".
Fitur pemulihan akan mengembalikan aplikasi yang terpasang di ponsel lama, begitu juga dengan aplikasi yang mengandung spyware.
"Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri," kaa pakar digital forensik Ruby Alamsyah, saat dihubungi, Senin (30/1).
Aplikasi yang disusupi spyware bisa memiliki dua file berbeda, satu file asli aplikasi, satu berupa spyware.
Begitu terpasang di ponsel, spyware dapat menyembunyikan diri, tidak terdeteksi secara fisik namun ia mengirim data ke server pengintai, misalnya berupa isi pesan singkat walaupun terlindungi enkripsi.
Ponsel yang terpasang spyware belum tentu terasa perubahan karena banyak modus dan program itu bisa mengembangkan diri.
Bahkan spyware profesional saat terpasang pun tidak terlihat, kata Ruby.
Ia memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan agar ponsel tidak disusupi spyware.
1. OS asli
Pastikan ponsel menggunakan operating sytem yang asli.
2. Pikir sebelum klik
Jangan sembarangan mengklik tautan di website maupun yang dikirimkan melalui pesan singkat atau surat elektronik. Bisa saja tautan yang diklik merujuk ke sebuah situs atau lampiran yang mengandung malware atau spyware.
3. Aplikasi resmi
Biasakan mengunduh dari toko resmi, misalnya Play Store dan App Store, karena mereka mengkurasi setiap aplikasi yang dibuat pengembang.
4. Cek perusahaan pembuat
Sebelum mengunduh aplikasi, sebaiknya pengguna sudah tahu perusahaan apa yang membuatnya. Jangan asal mengunduh aplikasi hanya karena memiliki ikon yang sama, pastikan aplikasi tersebut sesuai dengan nama pengembang pembuatnya, terutama untuk aplikasi perbankan. Menurut Ruby, aplikasi berbayar memiliki risiko disusupi malware.
Bila ponsel sudah terlanjur disusupi spyware, lebih baik mengganti handset dan membuat akun baru daripada masuk menggunakan akun lama dan menggunakan fitur "pemulihan".
Fitur pemulihan akan mengembalikan aplikasi yang terpasang di ponsel lama, begitu juga dengan aplikasi yang mengandung spyware.