Jakarta Antara Jateng - Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigadir Jendral Polisi Suntana, turun tangan menenangkan kelompok ormas penentang Basuki Purnama, yang nyaris terbakar amarah karena mendengar orasi dari pihak pendukung Ahok.
Suntana langsung menegur beberapa orang mencoba keluar dari barisan untuk mendekati barisan ormas lain yang sedang berorasi. Tidak hanya itu, dia juga memerintahkan anak buahnya terus mengamati pergerakan tiap-tiap oknum yang berpotensi menjadi provokator dalam demonstrasi di depan Gedung Kementerian Pertanian itu.
"Kembali ke barisan. Para pimpinannya tolong segera tertibkan. Jangan sampai niat baik saudara untuk mengawal sidang ini malah berubah jadi niat buruk," kata Suntana, sambil berjalan menghalau pergerakan sejumlah oknum dari kubu penentang Purnama yang ingin mendekati tempat aksi pendukung Purnama, Selasa.
Emosi kelompok penentang Purnama muncul saat kelompok pendukung Purnama memutarkan musik menggunakan mobil berpengeras suara saat kelompok lain sedang berorasi dan mengumandangkan takbir.
"Itu musik enggak jelas, kalau memang mau orasi ya orasi saja," kata seorang orator kubu penolak Purnama melalui pengeras suara.
Setelah itu sempat terjadi adu mulut antar kedua pihak yang sudah menggelar unjukrasa sejak Selasa pagi.
Namun tak perlu waktu lama, polisi langsung mengambil tindakan melalui pengeras suara meminta kedua kubu kembali ke barisan yang sudah ditentukan.
"Aksi sudah berjalan secara baik sejak pagi. Tolong jangan ada provokasi. Pendukung Ahok kalau memutar lagu jangan memilih yang provokatif," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan, melalui mobil pengeras suara yang berada di tengah kedua kubu.
Setelah mendengar imbauan itu, kedua kelompok massa kembali ke barisan yang berada di belakang mobil komando. Kelompok pendukung Purnama berada di sebelah kiri dan kelompok penentang berada di sisi kanan gerbang Kementerian Pertanian.
Suntana langsung menegur beberapa orang mencoba keluar dari barisan untuk mendekati barisan ormas lain yang sedang berorasi. Tidak hanya itu, dia juga memerintahkan anak buahnya terus mengamati pergerakan tiap-tiap oknum yang berpotensi menjadi provokator dalam demonstrasi di depan Gedung Kementerian Pertanian itu.
"Kembali ke barisan. Para pimpinannya tolong segera tertibkan. Jangan sampai niat baik saudara untuk mengawal sidang ini malah berubah jadi niat buruk," kata Suntana, sambil berjalan menghalau pergerakan sejumlah oknum dari kubu penentang Purnama yang ingin mendekati tempat aksi pendukung Purnama, Selasa.
Emosi kelompok penentang Purnama muncul saat kelompok pendukung Purnama memutarkan musik menggunakan mobil berpengeras suara saat kelompok lain sedang berorasi dan mengumandangkan takbir.
"Itu musik enggak jelas, kalau memang mau orasi ya orasi saja," kata seorang orator kubu penolak Purnama melalui pengeras suara.
Setelah itu sempat terjadi adu mulut antar kedua pihak yang sudah menggelar unjukrasa sejak Selasa pagi.
Namun tak perlu waktu lama, polisi langsung mengambil tindakan melalui pengeras suara meminta kedua kubu kembali ke barisan yang sudah ditentukan.
"Aksi sudah berjalan secara baik sejak pagi. Tolong jangan ada provokasi. Pendukung Ahok kalau memutar lagu jangan memilih yang provokatif," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan, melalui mobil pengeras suara yang berada di tengah kedua kubu.
Setelah mendengar imbauan itu, kedua kelompok massa kembali ke barisan yang berada di belakang mobil komando. Kelompok pendukung Purnama berada di sebelah kiri dan kelompok penentang berada di sisi kanan gerbang Kementerian Pertanian.