Solo, Antara Jateng - Angka kecelakaan lalu lintas di Kota Solo selama 2016 tercatat meningkat sekitar 29,7 persen dibanding tahun 2015, kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Surakarta Kompol Imam Syafi'i.

Jumlah kecelakaan lalu lintas di Solo selama 2016 mencapai 681 kasus, sedangkan pada 2015 tercatat hanya 525 kasus atau mengalami peningkatkan sekitar 29,7 persen, kata Kompol Imam Syafi'i mewakili Kapolresta Surakarta Kombes Po.l Ahmad Luthfi di Solo, Selasa.

Imam mengatakan angka kecelakaan lalu lintas tersebut meliputi kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat, tetapi kasus didominasi melibatkan sepeda motor.

"Kami mecatat angka kecelakaan sebanyak itu menyebabkan korban meninggal dunia sebanyak 67 orang atau meningkat satu orang dibanding 2015, yakni 66 orang," katanya.

Bahkan angka kecelakaan yang banyak melibatkan kendaraan sepeda motor tersebut didominasi korban karyawan swasta dan terjadi pada jam-jam berangkat atau pulang kerja.

Menurut dia, dari 682 kasus kecelakaan tersebut korban luka berat tidak adam tetapi yang mengalami luka ringan mencapai 689 orang, sedangkan kerugian materiil mencapai Rp336 juta.

Selain itu, Polres mengamankan surat kelengkapan kendaraan bermotor dari pengendaraan yang terlibat lakalantas sebanyak 921 kartu Surat Izin Mengemudi (SIM) dan 1.236 lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) selama 2016.

Bahkan polisi juga sempat menyita sebanyak 1.236 unit kendaraan baik roda dua maupun empat, tetapi sebagian besar sudah diambil oleh pemiliknya.

"Kami menilai meningkatnya angka kecelakaan itu antara lain akibat kesalahan orang, banyak perempatan atau pertigaan tanpa rambu lalu lintas," katanya.

Oleh karena itu, Kasat Lantas pada 2017 akan berupaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain dengan melakukan sosialisasi gencar kepada para pelajar di sekolah-sekolah dan masyarakat umum.

"Kami harus gencar melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas dengan sasaran karyawan perusahaan dan pelajar di sekolah," katanya.

Polres akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Surakarta untuk sosialisasi di sekolah dengan sasarannya pada siswa.

Hal itu disebut Imam menjadi pertimbangan karena angka korban kecelakaan lalu lintas kebanyakan pelajar.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024