Jakarta Antara Jateng - China meluncurkan satu satelit untuk memantau emisi gas rumah kaca pada Kamis pagi, langkah terakhir dari upayanya memangkas jejak karbon menurut kantor berita Xinhua.
China meluncurkan satelit itu menggunakan roket Long March-2D dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut Gurun Gobi Desert.
Satelit TanSat yang beratnya 620 kilogram dikirim ke orbit yang sinkron dengan matahari sekitar 700 kilometer di atas Bumi dan akan memantau konsentrasi, distribusi, dan aliran karbon dioksida di atmosfer, kata Yin Zengshan, kepala perancang TanSat di institut riset mikrosatelit Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Peluncuran itu dilakukan setelah studi internasional menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca dunia masih datar dalam tiga tahun berturut-turut pada 2016 berkat penurunan emisi di China.
Satelit itu akan memberi pembuat kebijakan China data mandiri selama tiga tahun.
TanSat akan membaca karbon dioksida global setiap 16 hari, akurat sampai sedikitnya empat bagian per sejuta.
Roket yang membawa TanSat juga mengangkut satu satelit mikro-nano beresolusi tinggi dan dua spektrum satelit mikro-nano untuk pemantauan pertanian dan kehutanan.
China adalah negara ketiga setelah Jepang dan Amerika Serikat yang memantau gas rumah kaca menggunakan satelitnya sendiri menurut Xinhua.
China meluncurkan satelit itu menggunakan roket Long March-2D dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut Gurun Gobi Desert.
Satelit TanSat yang beratnya 620 kilogram dikirim ke orbit yang sinkron dengan matahari sekitar 700 kilometer di atas Bumi dan akan memantau konsentrasi, distribusi, dan aliran karbon dioksida di atmosfer, kata Yin Zengshan, kepala perancang TanSat di institut riset mikrosatelit Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Peluncuran itu dilakukan setelah studi internasional menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca dunia masih datar dalam tiga tahun berturut-turut pada 2016 berkat penurunan emisi di China.
Satelit itu akan memberi pembuat kebijakan China data mandiri selama tiga tahun.
TanSat akan membaca karbon dioksida global setiap 16 hari, akurat sampai sedikitnya empat bagian per sejuta.
Roket yang membawa TanSat juga mengangkut satu satelit mikro-nano beresolusi tinggi dan dua spektrum satelit mikro-nano untuk pemantauan pertanian dan kehutanan.
China adalah negara ketiga setelah Jepang dan Amerika Serikat yang memantau gas rumah kaca menggunakan satelitnya sendiri menurut Xinhua.