Banjarnegara, Antara Jateng - Sebanyak 30 sapi potong mengikuti Kontes Sapi Potong 2016 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bersama Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto di Pasar Hewan Petambakan, Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Kontes sapi potong ini diharapkan dapat memotivasi peternak untuk selalu menjaga kualitas sapi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Ramdan Denny Prakoso di Pasar Hewan Petambakan, Banjarnegara, Senin.

Selain itu, kata dia, kontes ternak seeks Keresidenan Banyumas itu juga sebagai bentuk apresiasi kepada peternak sapi potong atas upaya yang dilakukan sehari-hari terhadap ternaknya.

Ia mengharapkan kontes sapi potong dapat diselenggarakan pula di masing-masing kabupaten seeks Keresidenan Banyumas yang meliputi Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

"Kalau ini sudah membudaya, peternak selalu menjaga kualitas sapi potong yang mereka budi dayakan," katanya.

Guru Besar Fakultas Peternakan Unsoed Purwokerto Prof. Ahmad Sodiq mengatakan kriteria penilaian dalam kontes sapi potong itu dilakukan dengan menyesuaikan kondisi yang ada.

Dalam hal ini, kata dia, kondisi klaster yang dikembangkan Bank Indonesia berorientasi pada ternak sapi potong.

"Ada yang tujuannya untuk penggemukan, ada juga yang pengembangbiakan. Jadi, ada dua kategori yang diberikan, yakni untuk penggemukan dan pengembangbiakan," jelas Dekan Fakultas Peternakan Unsoed itu.

Kriteria untuk penggemukan, kata dia, disesuaikan dengan masing-masing bangsa, seperti penampilan umum dari bangsa yang bersangkutan.

Dalam hal ini, dia mencontohkan sapi simental, kriteria penilaiannya harus melihat penampilan umum sapi simental.

Selain itu, kata dia, penilaian juga dilakukan terhadap bobot badan sapi.

"Yang unik untuk pengembangbiakan diharapkan sapi-sapi lokal, sapi PO (Peranakan Ongole). Ini kriterianya khas, di samping menyesuaikan dengan karakteristik sapi PO, ada juga sisi kemurnian," katanya.

Ia mengatakan bahwa sapi berwarna putih belum tentu sapi PO sehingga harus dilihat kemurniannya dengan melihat punuk dan ekornya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024