Temanggung, Antara Jateng - Pemerintah daerah harus memberikan perhatian pada guru wiyata bakti karena peran mereka cukup tinggi untuk memenuhi kekurangan guru, kata Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung Zaenal Faizin.

Zaenal di Temangung, Jumat, mengatakan berdasarkan hasil survei pada 2015, guru WB di sekolah negeri di Kabupaten Temanggung, khusunya di tingkat SD baik guru kelas maupun guru agama mencapai 52 persen.

"Artinya jumlah guru WB lebih banyak dan peran mereka luar biasa, maka mau tidak mau pemda harus memberkan peratian khusus," katanya.

Ia menuturkan selama ini honor mereka maksimal 15 persen dari dana BOS, rata-rata sekolah bisa membayar honor setiap guru WB antara Rp150 ribu hingga Rp300 ribu per bulan.

"Padahal, mereka memiliki tanggung jawab yang sama dengan guru dengan status pegawai negeri," katanya.

Ia mengatakan dalam konteks tersebut, selama ini Pemkab Temanggung sudah memberikan honor daerah, namun sebaiknya kalau luasan guru WB yang mendapatkan honor tersebut diperlebar atau kalau bisa semua guru WB mendapatkannya dan sedapat mungkin dinaikkan nominalnya.

Pada Hari Guru ini, dia berharap para guru bisa menilai dirinya sendiri, apakah sudah benar-benar menjadi pendidik atau hanya sekadar tukang mengajar.

"Kaitannya dengan pendidikan itu adalah membentuk sosok manusia, guru ada yang sekadar membaca teks dan siswa disuruh menulis, ada yang hanya mengejar target yang penting materi sudah disampaikan," katanya.

Ia menuturkan sedapat mungkin guru itu orientasinya membentuk sosok manusia yang memiliki karakter, kepribadiann, dan sikap hidup yang benar.

"Inilah sebetulnya peran utama guru itu sebagai pendidik. Mendapat gaji banyak atau tidak, dia telah memaknai profesinya sebagai guru untuk membentuk watak bangsa dan membebaskan dari kebodohan," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025