Temanggung, Antara Jateng - Sebanyak 20 SMK/SMA di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi percontohan penerapan kurikulum terintegrasi berbasis pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba (P4GN).

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Temanggung, Istantiyono di Temanggung, Senin, mengatakan pelaksanaan kurikulum terintegrasi P4GN tersebut dimulai sejak pertengahan 2016.

Ia menuturkan melalui kurikulum terintegrasi tersebut, para guru dan siswa dapat mengenal dengan baik bahaya narkoba sehingga mereka terlibat aktif dalam P4GN di lingkungan sekolah, tempat tinggal, dan komunitas.

"Kami optimistis penerapan kurikulum terintegrasi P4GN akan dapat mencegah dan memberantas narkoba di Temanggung, terutama di kalangan pelajar," katanya saat evaluasi kurikulum terintegrasi P4GN di Temanggung.

Pada acara tersebut juga dilakukan tes urine pada para guru untuk memastikan mereka tidak terlibat penyalahgunaan narkoba dan hasilnya negatif.

Ia mengatakan sekolah yang menjadi percotohan itu telah mendapat pelatihan dan distribusi buku-buku pedoman P4GN. Materi P4GN itu pada tahap pertama masuk di mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, kimia, dan biologi.

Selain itu, katanya dilakukan pemutaran film dokumenter tentang bahaya narkoba, menyanyikan mars BNN dan penempelan spanduk serta stiker bahaya narkoba.

Ke depan, katanya materi P4GN akan dikembangkan pada mata pelajaran bimbingan konseling dan pendidikan kewarganegaraan.

Ia mengatakan sekolah menjadi sarana efektif untuk dapat menyebarkan informasi berkaitan dengan P4GN.

Ia menargetkan tahun depan semakin banyak sekolah yang menerapkan kurikulum terintegrasi P4GN. Jika pada tahap awal baru di sebagian sekolah, nantinya akan dikembangkan di semua sekolah di Temanggung termasuk sekolah di perdesaan.

"Kami gencarkan sosialisasi P4GN di semua lini, terutama sekolah-sekolah sebagai basis generasi muda untuk generasi mendatang," tuturnya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024