Cilacap, Antara Jateng - Banjir yang menggenangi Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai surut, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wilayah Sidareja Agus Sudaryanto.

"Tinggi genangan air rata-rata surut sekitar 20 centimeter dari kondisi kemarin yang berkisar 80-170 centimeter namun genangannya meluas karena airnya mengalir," katanya saat dihubungi dari Cilacap, Rabu.

Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih mendata luasan wilayah dan jumlah rumah warga yang baru tergenang banjir.

Kendati demikian, dia mengaku khawatir tinggi genangan air kembali bertambah karena kondisi cuaca saat sekarang (pukul 13.30 WIB, red.) mulai terlihat mendung.

"Bahkan di wilayah atas (pegunungan sebelah utara Sidareja, red.) sudah hujan," katanya.

Terkait banjir di Kecamatan Kedungreja, dia mengatakan hingga saat ini masih menggenangi empat desa namun tidak ada warga yang mengungsi.

Selain karena hujan, kata dia, banjir di Kecamatan Kedungreja juga disebabkan luapan Sungai Cibereum.

Disinggung mengenai gerakan tanah di Desa Cipari, Agus mengatakan hingga sekarang, gerakan tanah itu masih terjadi.

"Berdasarkan pengamatan visual yang kami lakukan tadi pagi, pergeseran tanahnya sudah bertambah 0,5 centimeter," katanya.

Ia mengatakan panjang retakan akibat pergerakan tanah di Desa Cipari, Kecamatan Cipari, pada Selasa (11/10) telah mencapai 150 meter dengan lebar berkisar 10-50 meter dan pergeserannya telah mencapai 2 meter dengan kedalaman 1,5 meter sedangkan ketinggian tanah 125 meter dengan kemiringan 35 derajat.

Jarak tanah bergerak dengan pemukiman sekitar 75 meter dan mengancam delapan rumah yang dihuni 40 jiwa.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024